Kirab Resolusi Jihad Bangkalan, Sedot Ribuan Santri & Ulama se-Madura

×

Kirab Resolusi Jihad Bangkalan, Sedot Ribuan Santri & Ulama se-Madura

Sebarkan artikel ini
Kirab Resolusi Jihad Bangkalan, Sedot Ribuan Santri & Ulama se-Madura
Peringatan Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2016, di Bangkalan. (Foto/Ra Makki for Mata Madura)

Serangkaian kegiatan dilakukan oleh warga nahdliyin untuk memperingati Hari Santri Nasional. Mulai dari kirab resolusi jihad hingga apel.

Peringatan Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2016, di Bangkalan. (Foto/Ra Makki for Mata Madura)
Peringatan Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2016, di Bangkalan. (Foto/Ra Makki for Mata Madura)

MataMaduraNews.com, BANGKALAN – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama  (PCNU) Bangkalan memiliki beberapa agenda kegiatan dalam menyemarakkan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2016. Dimulai dengan penyambutan rombongan Kirab Resolusi Jihad Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Pasarean Syaichona Moh. Cholil, Martajasah, Jum’at, 14 Oktober lalu.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

PCNU se-Madura beserta ribuan santri berkumpul memadati halaman serta ruas jalan menuju Maqbaroh Syaichona Moh.Cholil waktu itu. Mereka menyambut  rombongan PBNU yang datang dalam rangka melaksanakan kegiatan kirab Hari Santri Nasional. Kirab tersebut dihadiri oleh ketua PCNU Kabupaten Bangkalan RKH Fachrillah Aschal, Kapolres Bangkalan Anissullah M Ridha, Ketua MUI Bangkalan KH Syarifuddin Damanhuri, Ketua RMI NU Bangkalan RKH Nasih Aschal, Ketua GP Ansor Bangkalan KH Hasani Zubair beserta ribuan undangan lainnya.

Wakil Sekertaris Jenderal PBNU yang sekaligus menjadi koordinator nasional kirab Hari Santri Nasional, Ishfal Abidal Aziz, dalam pidatonya berharap seluruh pemuda NU khususnya para santri tetap meneladani semangat dari resolusi jihad. Menurutnya, ulama terdahulu mengeluarkan fatwa resolusi jihad bukan tanpa alasan, melainkan untuk mempertahankan keutuhan umat Islam, NKRI dan kemerdekaan Republik Indonesia.

“Semangat resolusi jihad mari kita bangkitkan kembali, kita gelorakan kembali agar menjadi inspirasi bagi perjuangan anak pemuda NU. Santri ke depan harus bisa meningkatkan kualitas hidup santri, serta kualitas pendidikannya, karena santri adalah tokoh masa depan Indonesia,” tutur Abidal Aziz dengan penuh semangat.

Dalam kegiatan yang dilanjutkan dengan tahlil bersama dengan ribuan santri ini, juga dilakukan penyerahan bendera panji NU beserta bendera merah putih oleh Ishfal Abidal Aziz kepada KH Faisol Anwar selaku koordinator NU wilayah Madura.

Selain itu, sepekan kemudian, Kamis dua pekan lalu, juga berlangsung audisi cipta dan baca puisi, pantun, dan orasi  dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional. Hal ini dimaksudkan sebagai penguatan dan meneguhkan kembali resolusi jihad Koorwil Madura yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil, Demangan, Bangkalan. Malamnya dilanjutkan dengan tabligh akbar yang dikemas dengan pembacaan zikir dan shalawat serta pengajian umum di Stadion Glora Bangkalan.

Pengurus PCNU Bangkalan, KH Fawwaz Muslim mengatakan, kegiatan tabligh akbar dilaksanakan sebagai wujud rasa sukur kepada Allah atas peresmian Hari Santri Nasional pada 22 Oktober. Sementara Ketua PCNU Kabupaten Bangkalan, RKH Fahrillah Aschal juga menyampaikan, acara tersebut sebisa mungkin dijadikan nilai perjuangan jihad santri untuk ikut serta menjadikan Indonesia negara yang aman, nyaman, dan damai. “Khususnya Bangkalan, semoga terus menjadi kota Dzikir dan Sholawat serta dijauhkan dari perbuatan maksiat,” ungkapnya dari atas podium.

Dalam acara tabligh akbar tersebut hadir Ketua PWNU Jawa Timur KH M Hasan Mutawakkil Alallah serta beberapa perwakilan dari Pengurus Cabang NU Sidoarjo, Surabaya, dan Situbondo.

Sehari kemudian, pada Jum’at dua pekan lalu, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nariyah di Masjid Agung Bangkalan sebagai titik pusat pembacaan 1 Miliar Shalawat Nariyah oleh PCNU Bangkalan yang dilakukan secara bersamaan di seluruh MWCNU se-Kabupaten Bangkalan. Tujuannya, untuk mengharap keselamatan bangsa dari berbagai krisis yang sedang melanda bangsa Indonesia. Khususnya krisis di bidang ekonomi, politik dan keamanan.

Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh  PCNU Bangkalan untuk memperingati Hari Santri Nasional diakhiri dengan apel di lapangan alun-alun Kabupaten Bangkalan, Sabtu, 22 Oktober lalau. Apel tersebut melibatkan lembaga, badan otonom NU, dan seluruh pondok pesantren di bawah naungan NU.

Ketua RMI NU Bangkalan, RKH Nasih Aschal yang bertindak sebagai inspektur upacara menyebut apel yang diikuti oleh ribuan santri itu diselenggarakan untuk mengenang perjuangan dan semangat para syuhada’ dan para pahlawan yang telah berkorban untuk mempertahankan kemerdekaan RI. “Sekaligus sebagai motivasi para santri untuk meneladani semangat perjuangan tersebut dalam konteks kekinian,” katanya.

Apel yang sempat diguyur hujan lebat tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Bangkalan Mondir A. Rofi’i. Dalam sambutannya, politisi partai PKB itu mengatakan, santri harus mempersiapkan diri untuk bisa ikut andil membangun bangsa Indonesia yang adil. “Karena Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin yang memberikan ketenangan dan kesejahteraan kepada semua umat manusia,” pesannya dengan semangat.

hasin/jamal

KPU Bangkalan