matamaduranews.com Tersiar kabar mengejutkan datang dari RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep. Tiba-tiba, Dirut RSUD Sumenep, dr. Erliyati, resmi menyatakan pengunduran dirinya dari jabatan yang telah diemban sejak April 2019.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pernyataan mundur dr Erliyati sontak mengejutkan banyak pihak, terutama kalangan tenaga kesehatan dan masyarakat Sumenep yang telah melihat perubahan besar di rumah sakit daerah selama masa kepemimpinannya.
“Saya pamit. Saya lelah,” begitu info yang tersiar sejak Sabtu (26/7/2025).
dr. Erliyati dikenal sebagai figur sentral dalam membawa RSUD Sumenep naik kelas dari tipe C ke tipe B. Prestasi ini merupakan capaian bersejarah yang resmi terjadi pada Februari 2025.
Di masa kepemimpinan dr Erliyati, rumah sakit milik Pemkab Sumenep ini juga menerima berbagai penghargaan nasional. Salah satunya Bintang Tiga Transformasi Digital dari BPJS Kesehatan RI.
dr Erliyati banyak melakukan terobosan. Seperti, pelayanan berbasis digital, penambahan dokter spesialis KJSU (Kanker, Jantung, Stroke, Uro-Nefrologi), hingga inovasi medis non-invasif seperti Radio Frequency Ablation (RFA) telah berhasil dijalankan di bawah kendalinya.
Di bidang sosial seperti “La Sehat”, layanan antar pasien pulang secara gratis terwujud di masa kepemimpinan dr Erliyati. Yang dikenang oleh publik, salah satu ciri khas kepemimpinan dr Erliyati adalah pendekatan kemanusiaan yang ia bangun di tengah sistem rumah sakit yang kerap dianggap kaku.
Alasan Mundur Masih Jadi Spekulasi
Meski telah menyampaikan niat pengunduran diri secara lisan. Masih belum ada keterangan rinci mengenai alasan pasti di balik langkah dr Erliyati.
Sejumlah pihak menyebut keputusan dr Erliyati berkaitan dengan dinamika internal rumah sakit. Salah satu yang menohoknya soal polemik rekrutmen melalui skema Ikatan Kerja Sama (IKS). Meski rekrutmen dilakukan terbuka dan berdasar regulasi.
Namun sumber dekat menyebut, dr. Erliyati lebih memilih mundur karena kelelahan setelah berdarah darah memajukan RSUD Sumenep. dr Erliyati menyatakan akan mencari amal jariyah di lain tempat.
Reaksi Masyarakat dan Pegawai RS
Kabar pengunduran diri dr Erliyati menuai reaksi dari banyak pihak. Di media sosial, sejumlah warganet menyampaikan rasa terima kasih dan harapan agar sosok dr. Erliyati tetap terlibat dalam pelayanan publik.
Netizen mengutip pernyataan dr Erliyati yang dikutip sejumlah media.
“RSUD ini milik masyarakat, bukan milik direktur. Selama ini saya hanya menjaga agar rumah sakit ini tetap melayani, dengan tulus.” kata dr. Erliyati.
“Beliau bukan sekadar direktur. Beliau adalah ‘ibu rumah sakit’. Sosok sederhana tapi berdampak,” tulis salah satu netizen di Grup WhatsApp.
Sejumlah pegawai internal RSUD juga mengaku terkejut dan berat hati atas keputusan tersebut.
Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo belum bisa dikonfirmasi. Kata orang dekatnya, Bupati Fauzi masih ada di luar kota. (ham)