matamaduranews.com–SUMENEP-Bunda Fitri tiba di Desk Pilkada DPC PKB Sumenep, Kamis sore (14/11/2019) pukul 16.03 WIB.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Ditemani sang suami, Bupati Sumenep, KH A. Busyro Karim, Bunda Fitri menyerahkan formulir Bacabup (Bakal Calon Bupati) ke Sekretaris LPP DPC PKB.
Usai menyerahkan formulir, Bunda Fitri menemui sejumlah wartawan yang sudah lama menunggu kedatangannya.
Apa yang melatarbelakangi Bunda Fitri Nyalon Bupati Sumenep? “Saya ini kan cuma menjalankan hak saya sebagai warga negara. Hak bisa memilih dan bisa dipilih. Baik itu sebagai legislatif ataupun eksekutif,” tuturnya dengan suara datar.
Selain alasan normatif sebagai motivasi nyalon Bupati Sumenep, Bunda Fitri juga mengungkap alasan mendasarnya.
“Saya termotivasi untuk meneruskan pembangunan yang sudah dirintis Bupati Sumenep selama 10 tahun. Trend pembangunannya berjalan positif. Saya nilai ini perlu dilanjutkan. Kalau meminjam bahasa wartawan, soro paterros,” ucap Bunda Fitri dengan senyuman manisnya.
Bunda Fitri bercerita, keterpilihan dirinya sebagai anggota DPRD Provinsi Jatim di luar bayangannya.
Begitupun soal keinginan jabatan di eksekutif juga tak menjadi ambisinya.
Karena hasil survei masyarakat yang menghendaki untuk nyalon bupati di Pilkada Sumenep 2020, Bunda Fitri baru punya keinginan.
“Saya tak menyangka popularitas dan elektabilitas saya dari hasil survei bisa mengungguli yang lain,” cerita Bunda Fitri.
Karena hasil survei itu, Bunda Fitri patuh ke PKB, partai yang menjadi tempat menyalurkan aspirasi politiknya.
“Kalau memang PKB mau menempatkan di eksekutif, monggo. Saya sebagai kader selalu siap di mana saja,” pungkasnya sambil tersenyum.
Rusydiyono, Mata Madura