
(foto, Agus)
MataMaduraNews.com – BANGKALAN – Sudah sekitar 5 tahun Madiyeh (45th) warga Kecamatan Kedundung, Sampang beserta suaminya Brodin (60th) mengadu nasib di Kabupaten Bangkalan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pasangan suami istri (Pasutri) korban tragedi Sampit itu bukan menjadi karyawan kantoran atau bahkan berjualan nasi, mereka hanya bekerja sebagai pemulung yang penghasilannya tidak menentu.
Meskipun sudah menekuni pekerjaan sebagai pemulung selama bertahun-tahun, jangankan mempunyai rumah di lingkungan perumahan, untuk makan sehari-hari saja mereka masih jauh dari kata cukup.
Pekerjaan sebagai pemulung mereka tekuni karena memang sudah tidak ada pilihan lain yang bisa mereka kerjakan.
Selama ini mereka tinggal di sebuah gubuk yang terbuat dari bambu ukuran 4×5 meter. Gubuk yang mereka tempati pun sudah jauh dari kata layak digunakan sebagai tempat tinggal. Banyak lubang dimana-mana karena sudah termakan usia.
Gubuk tersebut berdiri bukan diatas lahan milik mereka sendiri. Namun, tanah yang mereka tempati kini tepatnya yang berada di samping kantor bulog Jl Halim Perdana Kusuma Bangkalan itu adalah milik orang lain yang berbaik hati mengijinkan untuk ditempati.
Bahkan untuk tempat mandipun mereka tidak punya. Jika ingin mandi dan membuang air mereka terpaksa pergi ke sungai yang tak jauh dari lokasi gubuk mereka.
Namun, meskipun dalam kondisi yang serba kekurangan Mardiyeh dan suaminya mampu menyekolahkan anak semata wayang mereka. Saat ini buah hati mereka sudah menginjak kelas XI di SMKN 2 Bangkalan.
Kondisi Mardiyeh dan keluarganya yang seperti itu menggugah pihak Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bangkalan untuk memberikan santunan.

Selasa pagi (12/09/2017) rombongan dari Satlantas Polres Bangkalan yang dipimpin langsung oleh Kasatlantas AKP Inggit Prastyanto bertandang ke gubuk milik Mardiyeh.
Tujuannya adalah untuk memberikan santunan berupa sambako sebagai keperluan sehari-hari untuk Mardiyeh sekeluarga.
“Kita hanya ingin berbagi saja dengan orang-orang yang kurang beruntung, sekaligus sebagai rangkaian HUT Lalu Lintas yang ke 62,” Ujarnya Kasatlantas Polres Bangkalan AKP Inggit Prastyanto.
Secara langsung Kasatlantas beserta rombongan melihat kondisi tempat tinggal Mardiyeh mulai dari bagian depan hingga ke bagian belakang.
“Ternyata masih banyak masyarakat di Bangkalan yang kehidupannya masih serba kekurangan seperti ini, oleh karena itu kedepan kita akan terus berbuat semampu kita untuk membantu warga yang kurang mampu,” Imbuhnya.
Mendapatkan santunan dari pihak Satlantas Polres Bangkalan, Mardiyeh mengucapkan beribu-ribu terima kasih atas santunan yang telah diberikan.
“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada bapak-bapak dan ibu-ibu, semoga Allah membalas kebaikan dari bapak-bapak dan ibu-ibu semua,” Ucapnya sembari menahan haru.
Agus, Mata Bangkalan