Peduli Lingkungan, Komunitas “Rengkes Onggu” Kemayoran Sulap Sampah Jadi Pupuk

×

Peduli Lingkungan, Komunitas “Rengkes Onggu” Kemayoran Sulap Sampah Jadi Pupuk

Sebarkan artikel ini
Komunitas Rengkes Onggu
Kolase foto Tim Rengkes Onggu sedang memilah sampah anorganik (kiri) dan Tim Rengkes Onggu sedang mengolah sampah organik jadi Pupuk (kanan). (Foto Syaiful/Mata Madura)

matamaduranews.comBANGKALAN-Kelurahan Kemayoran, Bangkalan, Madura berpartisipasi dalam penanganan pengelolaan sampah menggunakan TPS Instalasi Reuse, Reduce dan Recycle (3R).

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Dan Komunitas “Rengkes Onggu” adalah bagian dari gerakan peduli lingkungan di Kelurahan Kemayoran itu.

Memiliki misi menyelamatkan lingkungan dari polusi sampah yang semakin memprihatinkan, Rengkes Onggu berusaha mendaur ulang sampah menjadi barang yang memiliki nilai manfaat.

H. Rangkuman sebagai pengelola TPS 3R itu awalnya menjemput sampah dari tiap rumah, lalu memilah sampah, terus mengelola sampah organik yang akan dijadikan kompos dan pupuk.

Cerita Rangkuman pada Mata Madura, aktivitas TPS 3R dimulai dari mengambil sampah dari rumah tangga pada pukul 05.00 WIB pagi.

Kemudian, sampah dipilah mana yang organik, anorganik dan residu. Untuk sampah residu adalah sampah yang sudah siap dibuang ke TPA. Artinya sudah tidak dapat dikelola lagi.

Setelah terpilah, sampah organik digiling untuk dijadikan pupuk organik. Sementara sampah anorganik seperti botol, kardus dan kertas dijadikan satu. Sampah yang terkumpul itu lalu disetorkan ke Bank Sampah.

“Saat ini sudah ada 200 rumah tangga yang bergabung di Komunitas Rengkes Onggu ini,” ujar Rangkuman, Jumat (13/03/2020).

Tujuan program ini, kata dia agar masyarakat bisa mandiri. Masyarakat dapat mengenal fungsi TPS 3R, sehingga dapat mengenal sampah berdasarkan jenisnya.

“Operator nantinya dapat melakukan pemilahan sampah dan dijadikan pupuk, membantu pemerintah mengurangi sampah, serta menjadikan masyarakat mandiri,” terang Rangkuman.

Sementara itu, Lurah Kemayoran, Mustofa, SE menjelaskan, TPS 3R bagian dari program pemerintah. Kelurahan Kemayoran bagian dari instansi yang mendapat julukan Kelurahan Berseri (Bersih dan Lestari).

“Kelurahan kemayoran pernah mendapat piagam penghargaan Kelurahan Berseri dari Gunernur Jawa Timur, Ibu Khofifah,” kata Mustofa pada Mata Madura.

Kelurahan berseri ini dilakukan agar masyarakat bisa mandiri terhadap sampah. Sehingga, mereka tidak perlu lagi tergantung pada pemerintah.

“Kita mendidik masyarakat agar mandiri, serta membangun karakter dan mindset warga, yang tadinya sulit untuk memilah sampah, kini sudah dipilah masing-masing di rumah,” ujar Mustofa.

Percontohan dalam pengelolaan lingkungan kini dibuktikan wilayah kantor kelurahan jadi asri, dengan dicat warna-warni menjadi ciri khas kampung ini, sehingga terlihat cantik dan menarik untuk berswafoto.

Oleh karena itu, Mustofa meminta agar warga terus menularkan semangat dan ilmunya pada yang lain. Jika seluruh wilayah mengelola sampah, persoalan sampah di Kota Bangkalan bisa tuntas.

“Saya mendorong semua Ketua RW di Kemayoran. Saya optimis kalau semuanya melakukan seperti ini, sampah yang lebih dari 10 truk per hari ke TPA itu bisa selesai. Karena sudah ada model seperti ini, saya kira mudahlah untuk direplikasi,” ucapnya penuh harap.

Syaiful, Mata Bangkalan