MataMaduraNews.com–SUMENEP-Membuka rute penerbangan perintis ke daerah kepulauan Sumenep adalah mimpi Bupati KH A. Busyro Karim yang masih belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Pasalnya, rencana tersebut belum mendapatkan izin dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI hingga saat ini.
â€Izin dari Menkeu RI yang kami tunggu,†kata Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep, Wahyu Siswoyo, Rabu (07/02/2018)
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Izin dari Kemenkeu memang menjadi kuci terbukanya pintu kenyataan dari mimpi Pemkab Sumenep. Sebab, izin tersebut adalah salah satu persyaratan untuk membukan penerbangan baru di saat persyaratan lain, seperti ketersediaan runway di daerah tujuan, kini sudah selesai.
â€Jadi, kalau izin dari Kemenkeu sudah turun nanti, kami langsung melakukan pembenahan di bawah, kemudian langsung memulai penerbangan,†jelas Wahyu.
Pemkab Sumenep merencanakan rute baru menuju Pulau Pagerungan, Kecamatan Sapeken. Pulau tersebut jadi pilihan dibandingkan sejumlah pulau lain karena sejumlah alasan.
Secara geografis, Pulau Pagerungan berada di tengah-tengah dari sejumlah pulau lain. Fasilitas di sana pun sudah memenuhi persyaratan. Misalnya ketersediaan bandara, yakni bandara milik Kangena Energi Indonesia (KEI).
â€Untuk maskapai yang direncanakan melayani rute Pagerungan adalah pesawat Airfast dengan kapasitas 12 penumpang dan akan melayani penumpang satu kali dalam seminggu,†terang Wahyu.
Jika mimpi itu bisa tereaslisai, Wahyu menyatakan akan menjawab harapan masyarakat kepulauan yang alat transportasinya selalu menjadi terkendala. Terutama saat dalam kondisi cuaca laut ekstrem seperti bulan-bulan ini.
â€Diharapkan dengan adanya penerbangan daratan-kepulauan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat kepulauan,†ucapnya.
Sementara, kini sudah terdapat sejumlah rute penerbangan perintis yang siap dikomirsialkan. Yakni rute Sumenep-Bawean, Gresik, Sumenep-Surabaya, dan sebaliknya.
Rusydiyono, Mata Madura