MataMaduraNews.com-BANGKALAN-Praktisi Hukum Bangkalan, Fahrillah, SH menilai, suhu politik desa di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jatim yang kacau balau tidak lepas dari sikap dan tindakan Bupati Bangkalan, Makmun Ibnu Fuad atau Ra Momon. “Kebijakan Bupati Bangkalan yang memicu suhu politik desa di Bangkalan memanas,†terang Fahrillaah, kepada MataMaduraNews.com, Selasa (11/10/2016) malam.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Apa saja kebijakan itu? Fahrillah menyebut, salah satunya, kebijakan Bupati Momon yang membekukan Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD), Desa Tanjung Bumi, Kec. Tanjung Bumi dan P2KD Desa Tajjan, Kecamatan, Blega. Sehingga tahapan pelaksanaan Pilkades dihentikan. “Dan banyak sikap PK2D yang diskriminatif terhadap Bacakades (Bakal Calon Kepala Desa) dibiarkan oleh bupati. Menurut pengamatan saya, Bacakades itu memenuhi syarat. Hanya digugurkan oleh P2KD. Tapi, bupati diam tidak bersikap,†terang mantan aktivis Bangkalan ini.
Fahrillah mengatakan, sejatinya, bupati tidak boleh intervensi langsung dalam pembekuan P2KD. “Jika ada problem di tingkat desa, mestinya dikoordinasikan dengan Panitia Kabupaten (Pangkab). Sebagaimana isi Perda dan Perbup yang mengatur tentang pelaksanaan Pilkades. Apalagi, Perda dan Perbup itu, bupati sendiri yang menandatanganinya,†sambung, Fahri-panggilan akrab Fahrillah.
Bagaimana respon Bupati Momon? Melalui Hai Molabama, Panitia Kabupaten, tidak bisa memberikan jawaban.Hingga berita ini diturunkan, telpon genggamnya berulangkali dihubungi tidak diangkat. Ditanya via sms (short message service) juga tidak ada jawaban.
Sebagaimana diketahui, sejumlah Bacakades dan pendukungnya, Senin hingga Selasa (11/10/2016) ngeluruk Pendopo Bupati Bangkalan dan Komisi A DPRD Bangkalan. Mereka protes atas sikap P2KD yang diskriminatif. Selain itu, mereka juga mempertanyakan sikap dan kebijakan Bupati Momon yang dinilai bertindak di luar aturan. Mereka, para Bacakades dan pendukungnya bakal gelar aksi untuk menduduki Kantor Bupati Bangkalan.
Aliman Harish, Mata Bangkalan
