matamaduranews.com–SUMENEP-Carut marut penyaluran program Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT ) di Sumenep menjadi atensi para aktivis mahasiswa.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Mereka yang tergabung dengan PMII Unija Sumenep mendemo kantor Bank Mandiri yang terletak di JL Trunojoyo, Sumenep, Kamis (23/1/2020).
Puluhan aktivis mahasiswa Unija itu, berorasi sambil membawa poster bertulis “BPNT untuk apa dan siapa, stop kerjasama dengan mafia BPNT”.
Salah satu orator aksi berteriak keras lewat megaphone, “Bank Mandiri sudah jelas kongkalikong,” teriaknya.
Salah satu peserta aksi mengaku kesal atas sikap oknum Bank Mandiri Sumenep sebagai penyalur dana BPNT yang membatasi e-Waroeng kepada suplier yang ditunjuk dalam belanja beras untuk penerima BPNT.
Sayang, aksi itu tanpa solusi. Mereka hanya bisa cuap-cuap di depan kantor Bank Mandiri tanpa ditemui oleh petugas Bank Mandiri yang menangani program BPNT.
Sekitar 10 menit mereka beorasi sambil membeber dugaan kongkalingkong oknum Bank Mandiri Sumenep yang begitu massif mengintimidasi e-Waroeng yang tak nunut kehendak si oknum.
Menurut Saiful, salah satu aktivis yang ikut demo, banyak kejanggalan dalam penyaluran beras BPNT. Mulai kualitas beras yang tak layak dikonsumsi. Hingga adanya intimidasi ke e-Waroeng jika belanja ke selain suplier yang ditunjuk.
Mahasiswa hanya menuntut agar mafia yang terkait dengan carut marut penyaluran BPNT segera diusut tuntas. Dan oknum Bank Mandiri yang bersekutu dengan mafia BPNT bisa ditindak tegas.
Sebelum aksi digelar, anggota polisi sudah siap siaga di depan kantor Bank Mandiri untuk menunggu datangnya mahasiswa, sekitar pukul 10.19 WIB.
Muhajirin, salah satu anggota polisi menyebut ada sebanyak 63 personel polisi yang diterjunkan untuk pengamanan demo mahasiswa dan aktivis PMII ini.
Ibad, Mata Madura