Program Mencetak 5000 Wirausaha Muda Macet. Ini Kata Kadis Koperasi

Fajar Rahman
Kadis Koperasi dan Usaha Mikro, Fajar Rahman

matamaduranews.com-SUMENEP-Janji Program Busyro-Fauzi untuk  Mencetak 5000 Wirausaha Muda, kini mulai tersendat. Penyebabnya, Pusat Inkubator Wirausaha STKIP PGRI Sumenep (PIWS) sebagai pusat pelatihan calon wirausahawan muda dalam program itu, tak bisa melaksanakan karena terbentur aturan baru.

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sumenep sebagai penanggungjawab utama pelaksanaan program yang dibantu OPD terkait lainnya.

Apa kata Dinas Koperasi? Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Fajar Rahman menjelaskan, aturan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) yang berhak melaksanakan kegiatan wirausaha muda berubah.

“Kami sedang menjajaki beberapa yayasan yang memenuhi syarat untuk ngelola program wirausaha muda. Kalau sudah ada, kita langsung action,” terang Fajar dalam konfirmasi via WhatsApp kepada Mata Madura, Selasa (25/6/2019).

Apakah PIWS tetap akan digandeng sebagai pelaksana? Mantan Ketua GP Ansor Sumenep ini, menjelaskan, yayasan STKIP yang memiliki inkubator wirausaha, sedang melengkapi persyaratan yang dibutuhkan.

“Cuman nunggu persyaratan agar segera dipenuhi,” tambahnya singkat.

Sebagaimana diketahui, program Mencetak 5000 Wirausaha Muda menjadi salah satu 9 Janji Politik Busyro-Fauzi dalam Pilkada 2015 lalu.

Selama ini, program wirausaha muda itu, dikelola PIWS dalam bentuk pelatihan peserta dan pendampingan pasca pelatihan. Ada banyak lulusan peserta yang menjadi pengusaha muda dengan beragam jenis usaha yang berhasil produksi dan dipasarkan.

Nah…pada tahun ketiga hingga pertengahan tahun 2019, kegiatan program wirausaha muda ini macet alias vakum.

Sementara, Pemkab Sumenep melalui berbagai OPD terkait telah mealokasikan anggaran kegiatan dan program untuk menunjang kesuksesan Mencetak 5000 Wirausaha Muda.

Hambali Rasidi

Exit mobile version