MataMaduraNews.com–SUMENEP-Puskemas Pandian, Kecamatan Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur selalu menunjukkan peran terbaiknya dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat. Begitu pun kali ini, dengan komitmen menuntaskan Program Keluarga Sehat (PKS) Tahun 2018 sesegera mungkin.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Program Keluarga Sehat (PKS) sendiri merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan masyarakat. Yakni sejauhmana tingkat keberhasilan pemerintah dengan adanya jaminan kesehatan yang diberikan selama ini.
“Pelaksana program ini tentunya dilimpahkan kepada pihak Dinas Kesehatan mulai dari tingkat pusat sampai daerah dengan target mendapatkan data dan informasi valid serta akurat akan kondisi kesehatan masyarakat Indonesia, termasuk Puskesmas Pandian ini sebagai UPT dari Dinas Kesehatan Sumenep,” jelas drg. Ellya Fardasah, M.Kes, Rabu (25/07/2018) kemarin.
Dokter yang baru setahun menjabat Kepala Puskesmas Pandian, Kecamatan Kota Sumenep itu menjelaskan, kali ini pihaknya mendapatkan jatah kuota zona oprasional PKS pada 7 wilayah kelurahan dan desa di Kecamatan Kota Sumenep. Di antaranya Kelurahan Karangduak, Bangselok, dan Kepanjen. Kemudian Desa Kolor, Pandian, Kebunagung dan Kebunan.
“Saat ini sudah terlaksana tiga wilayah sampai per Juli 2018. Sisanya empat wilayah kami ditargetkan tuntas sampai akhir tahun ini,” katanya.
Berdasar hasil pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Sumenep, Puskesmas Pandian mengerahkan 70% tenaga medis turun ke wilayah tugasnya. Hasil rangkuman data sementara, keluhan penderita di masyarakat yang banyak ditemui oleh petugas adalah penderita penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes, jantung, dsb dari 12 indikator yang didata.
“Di sisi lain ada penemuan unik di masyarakat kota, yaitu banyaknya penderita gangguan jiwa. Tetapi untuk yang satu ini mampu diatasi lewat pengarahan dan pengobatan secara rutin,” terang dokter Ellya saat ditemui MataMaduraNews.com di ruangannya.
Untuk teknis pelaksanaan PKS di lapangan, petugas mendatangi tiap rumah keluarga dan mendata keluhan kesehatannya dengan dasar 12 indikator pertanyaan. Jika ditemukan penderita, maka akan disarankan langsung berobat ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan.
“Basis pelayanan di puskesmas dilakukan melalui dua cara. Pertama, pelayanan pemeriksaan dan pengobatan di puskesmas sendiri dg fasilitas ruang periksa, UGD 24 jam, rawat inap dan laboratorium. Kedua, pelayanan di luar puskesmas melalui tindakan promotif dan preventif (penyuluhan & pengarahan) di Poswindu dan Posyandu yang pengobatannya nanti diarahkan ke puskesmas,” tutur dokter gigi tersebut.
Bagi masyarakat yang memliki kartu BPJS, Ellya menegaskan tetap menjadi prioritas pelayanan. Namun saat ini untuk layanan surat SPM sudah tak berlaku lagi di puskesmas sejak per 1 Juli 2018 lalu.
“Diharapkan masyarakat tidak mampu menghubungi Dinas Sosial dengan membawa surat keterangan pengantar dari kepala desa atau lurah setempat untuk mendapatkan kartu BPJS khusus,” sarannya.
Tak hanya berkomitmen memberikan pelayanan terbaik, Puskesmas Pandian juga berhasil menunjukkan prestasinya. Kata dokter Ellya, salah satu prestasi itu adalah peraihan Akreditasi tingkat Madya di tahun 2017 kemaren.
“Kami akan terus memajukan puskesmas ini ke depan dengan memperkuat sistem kerja sama dengan masyarakat. Kami akan selalu memprioritaskan segala macam saran masukan dari masyarakat, karena kami besar dan berprestasi dengan masyarakat,” pungkasnya.
Yudie, Mata Madura