Budaya

Refleksi Hari Jadi Sumenep; Belajar Dari Sejarah ARYA WIRARAJA

Oleh : Syaiful Rijal Alinata *)

Prosesi Hari jadi Sumenep ke 747.

Sejarah Sumenep dapat diketahui dengan jelas sejak ditetapkannya Arya Wiraraja sebagai Adipati di Sumenep. Untuk itu sangat penting kita belajar dari sejarah Arya Wiraraja.

Syaiful Rijal Alinata

Arya Wiraraja memiliki nama asli Banyak Wide. Asal-usul Banyak Wide dijelaskan sebagai keturunan dari Nangka sebagaimana tertulis pada Serat Pararaton atau Kidung Panji Wijayakrama.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Adapun Desa Nangka yang disebutkan pada beberapa sumber diperkirakan adalah desa Karang Nangka (termasuk wilayah kecamatan Rubaru sekarang).

Hal ini diperkuat dari tulisan Dr. Abdurrahman dalam bukunya “Peranan Madura Menuju Puncak Kebesaran Kerajaan Majapahit”, yang menerangkan bahwa Arya Wiraraja berasal dari Madura.

Sebelum menjadi adipati Sumenep, Arya Wiraraja adalah seorang pejabat penting di Kerajaan Singosari.

Kidung Harsa Wijaya menyebutkan bahwa jabatan Arya Wiraraja di Singosari adalah seorang Demung.

Bahkan Dr. Abdurrahman menyebutkan bahwa pangkat atau jabatan Arya Wiraraja di Kerajaan Singosari adalah Demung Nayapati.

Penugasan Arya Wiraraja sebagai Adipati Sumenep terjadi ketika Kerajaan Singosari diperintah oleh Raja Kertanegara (1268-1292).

Dasar penunjukan dan penempatan Aria Wiraraja sebagai Adipati Sumenep tidak lebih dari siasat politik dari Raja Kertanegara.

Sebagai pejabat senior dan kaya pengalaman tentu tidak sedikit perbedaan pendapat antara Arya Wiraraja dan Raja Kertanegara. Agar hal tersebut tidak kemudian berkembang menjadi penghalang terhadap ambisi politik Kertanegara maka ia harus dijauhkan dari pusat kekuasaan Kerajaan Singasari.

Kidung Harsa Wijaya menerangkan bahwa Wiraraja digeser kedudukannya dari demung menjadi Adipati di Madura Timur.

Mengapa harus ke Sumenep (Madura Timur) sebagai tempat tugas Arya Wiraraja yang baru. Tentu hal tersebut didasari perhitungan politik bahwa Sumenep adalah wilayah yang sangat strategis untuk mengamati dan membendung serangan dari arah utara atau arah timur Kerajaan Singasari.

Untuk itu sangat logis ketika pusat pemerintahan Sumenep ketika itu berada di Batu Putih (pantai utara Sumenep).

Tentang dilantiknya Arya Wiraraja menjadi Adipati Sumenep, Serat Pararaton menuliskan sebagai berikut:
“Hana ta wongira, babatanganira buyuting Nangka aran Banyak Wide, singungan pasenggahan Aria Wiraraja, arupa tan kandel denira, dinohaken, kinon adhipatia ring Sunghenep, angger ing Madura ing wetan”
Artinya: “Adalah seorang hambanya, keturunan orang tertua di Nangka, bernama banyak Wide, diangkat dalam kedudukan sebagai Arya Wiraraja, karena tidak dipercaya lagi dijauhkan sebagai adipati di Sumenep, yang terletak di Madura Timur”.

Serat Pararaton tidak mencantumkan tanggal dari peristiwa pelantikan tersebut. Tetapi dalam sumber sejarah lain yakni Prasasti Sarwadharma yang berangka tahun 31 Oktober 1269 M dijelaskan bahwa Raja Kertanegara telah berkuasa penuh dan tidak lagi berada di bawah pengawasan ayahandanya Raja Wisnuwardhana.

Prasasti Sarwadharma juga berisi tentang penetapan daerah menjadi daerah swatantra (berhak mengurus dirinya sendiri).

Atas dasar fakta sejarah tersebut maka pelantikan Arya Wiraraja ditetapkan terjadi pada tanggal 31 Oktober 1269 M, dan peristiwa itu dijadikan rujukan yang sangat kuat untuk menetapkan Hari Jadi Kabupaten Sumenep dan kemudian diperingati pada setiap tahun hingga sekarang ini.

Lebih kurang 24 tahun Arya Wiraraja memerintah sebagai adipati Sumenep (1269-1293). Tentu bukan waktu yang singkat bagi sebuah pemerintahan.

Hanya disayangkan tidak ada sumber sejarah yang menjelaskan tentang keadaan sosial ekonomi Sumenep di bawah pemerintahan Arya Wiraraja.

Kejadian yang terjadi di masa-masa akhir pemerintahannya adalah peristiwa politik yang berkaitan dengan penyerangan Jayakatwang (Raja Kediri) terhadap kerajaan Singasari atas rekomendasi Arya Wiraraja. Dan peristiwa maha penting lainnya adalah proses berdirinya kerajaan Majapahit yang tidak terlepas dari campur tangan Arya Wiraraja melalui strategi politiknya yang sangat brilian.

 

Exit mobile version