matamaduranews.com–SUMENEP-Kini tulang punggung keluarga itu benar-benar pergi. Berangkat dari rumah dengan memikul seribu harap untuk menghidupi keluarga tercinta, tapi apalah daya bila dia harus kembali pulang dengan disambut tangis duka.
Begitulah pengatar cerita singkat Zawawi, pemuda Dusun Guwa, Desa Jadung, Kecamatan Dungkek, Sumenep, yang meninggal dunia karena terseret ombak ketika mencari ikan untuk menafkahi keluarganya di rumah.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Setelah dua hari terbawa arus ombak di lautan, tepat pukul 16.00 WIB, Senin (22/02/2021) sore, jenazahnya sudah dimakamkan dengan tenang dan layak oleh keluarga serta sanak famili tercinta.
Sebelumnya, jasad Zawawi ditemukan mengambang oleh petugas dan warga dia antara perairan Desa Romben Guna, Kecamatan Dungkek sekitar pukul 11.00 WIB.
Aroma basah tanah kuburanya dihantar doa para pelayat seakan menegaskan bahwa tulang punggung keluarga itu kini benar-benar pergi untuk selamanya.
Almarhum Zawawi meninggalkan seorang bayi mungil yang belum berumur dua bulan. Aulia Nur Zawiyah, adalah nama bayi itu. Buah pernikahannya dengan Helmalia Safitri, gadis asal Karawang, Jawa Barat.
Baca Juga: Dua Hari Terseret Ombak, Pemuda Dungkek Ditemukan Mengambang
Berdasarkan cerita Hartono, salah seorang sahabatnya yang turut berduka. Semasa hidup, Zawawi yang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara sudah terbiasa bekerja keras untuk meringankan kebutuhan hidup kedua orang tuanya.
Terlebih ketika tiga saudaranya sudah berkeluarga, bisa dikata Zawawilah tulang punggung keluarga. Sebab, kedua orang tuanya sudah sepuh dan sakit-sakitan.
Tetapi, putra dari pasangan suami istri Arif dan Mijani tersebut sebenarnya tidak melulu bekerja sebagai nelayan. Kata pria yang akrab disapa Har itu, almarhum pernah merantau ke Jakarta. Di sana, Zawawi menjaga toko dengan sistem bagi hasil dengan sang pemilik toko yang dijaganya.
“Dia mencari ikan ‘ngarakat‘ hanya ketika tidak sedang jaga toko dan musim ikan melimpah. Semua itu dia lakukan bukan sekadar hobi, tapi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,” cerita warga Banuaju Timur itu dengan nada parau, sedih mengenang kepergian sahabatnya.
Har juga menuturkan perihal sikap almarhum semasa hidup. Menurutnya, Zawawi tergolong pribadi yang baik, periang, mudah bergaul, dan pekerja keras.
Bahkan, Zawawi termasuk sosok yang sering kali memotivasi di antara teman-teman yang sering bersamanya. Baik dalam urusan menjalani hidup ataupun dalam menyelesaikan sebuah tanggung jawab.
“Terbukti ketika kami menggarap video-video pendek untuk channel YouTube,” tutup Har.
Karena selain bekerja sebagai penjaga toko dan nelayan, ternyata almarhum Zawawi penyuka videografi. Dia bersama teman-temannyanya sering membuat video pendek, yang kemudian diunggah di channel YouTube miliknya, Tiga Sejoli.
Salah satu video buah karya bersama temannya yang tayang di channel YouTube Tiga Sejoli ada Video Baper MUHRI Calon DPRD Kab Sumenep Dapil V, dan Short Movie (Bunda Fitri) Kesetaraan Gender Saatnya Perempuan Bangkit.
Banyak pula video Ngopi (Ngobrol Inspirasi) dan Akustikan pada Panggung Kreasi Anak Negeri, program yang digagas Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi melalui Rumah Aspirasi (RuAs) Pemuda.
Rusydiyono, Mata Madura