
MataMaduraNews.com–BANGKALAN-Kesan pengaturan permintaan maaf karyawan pendemo RSUD Syamrabu Bangkalan, Kamis (19/01/2017) ditepis Direktur RSUD, drg. Yusro. Ia menyatakan tak bisa menerima informasi dari sumber yang tidak jelas.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sebagaimana diberitakan sebelumnya, salah seorang perawat yang menjadi sumber MataMaduraNews.com menuturkan bahwa ia dan teman-temannya yang berdemo menuntut pelunasan tunggakan uang jasa pelayanan selama enam bulan, dipaksa meminta maaf kepada pimpinan RSUD Bangkalan. Hal tersebut juga dikuatkan oleh dugaan Muhyi selaku Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Bangkalan saat mengetahui acara itu ternyata menghadirkan wartawan.
“Ya sangat jelas itu sudah disetting sebelumnya , tidak mungkin atas inisiatif karyawan. Kalau memang mereka ikhlas minta maaf, tidak perlu mengundang wartawan sebanyak itu kan,†kata Muhyi, saat dihubungi lewat telepon selulernya, Kamis (19/01).
Baca Juga:Â Terkesan Disetting, Puluhan Karyawan Pendemo RSUD Bangkalan Minta Maaf Secara Seremonial
Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan, drg. Yusro, sudah membantah tudingan ini. Menurutnya, permintaan maaf di lantai 4 gedung RSUD Syamrabu itu, murni dari karyawan.
“Buktinya setelah ditanya mereka ikut demo karena apa, mereka tidak ngerti. Alasannya hanya demi solidaritas,†katanya, di depan sejumlah awak media.
Bahkan, saat disoal pengakuan salah seorang perawatnya tentang pemaksaan permintaan maaf itu, Yusro tetap berkukuh tak ada pemekasaan oleh pihaknya. Malah, dengan tegas ia meminta mereka untuk menunjukkan identitas dengan jelas, jika memang merasa dipaksa.
“Kalau hanya berdasarkan informasi yang tidak jelas, saya tidak menerima itu. Bahkan akan saya buang ke tempat sampah,†tandasnya.
Reporter: Agus, Mata Bangkalan