matamaduranews.com-“Ah yang benar saja,” kata netizen.
“Emang berani lawan MH Said Abdullah?,” tanya yang lain.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Itu salah satu isi komentar anggota Grup WhatsApp merespon rencana Bunda Fitri untuk nyalon Bupati Sumenep di Pilkada nanti.
Beberapa hari setelah Pileg. Tepatnya usai rekapitulasi KPU Provinsi. Netizen terlihat massif ngeshare gambar Bunda Fitri.
Kabar yang beredar. Masih belum terkonfirmasi jelas. Bahwa Bunda Fitri bakal ikut kompetisi di Pilkada Sumenep mendatang.
Bahkan, info itu dari orang dekat Kiai Busyro mengatakan: Muhaimin Iskandar yang minta sendiri ke Kiai Busyro. Agar Bunda Fitri diijinkan nyalon dari PKB di Pilkada Sumenep 2024.
Namanya kabar, bisa benar bisa tidak. Kiai Busyro sendiri masih belum memberi pernyataan resmi terkait Pilkada Sumenep mendatang.
Entah mau diam. Mendukung salah satu Paslon. Atau merestui Bunda Fitri Nyalon lewat PKB.
Percakapan anggota grup. Lebih tepatnya para loyalis Kiai Busyro. Tersulut kabar incumbent Bupati Fauzi akan menggandeng Warits, eks Ketua KPU Sumenep.
Warits mantan Sekretaris PC NU Sumenep. Kini ia menjabat Ketua Bawaslu Jawa Timur.
Kekuatan politik Warits bisa mewakili arus kultur NU. Juga secara psikologi politik. PDI-P Sumenep diuntungkan jika duet Fauzi-Warits terpilih di Pilkada mendatang.
Masa depan PDI-P Sumenep lebih cerah di Pilkada mendatang. Karena secara ideologis gerakan. Warits mantan aktivis GMNI-organ masahasiswa yang berhaluan nasionalis.
Para alumni GMNI di Indonesia banyak yang bergabung ke PDI-P.
Klop.
Ibarat rokok dan kopi. Tinggal disulut.
Jika Warits terpilih Wabup. Pilkada berikutnya. PDI-P Sumenep punya investasi politik untuk kembali berkuasa.
Kembali kepada pertanyaan di atas: benarkah Bunda Fitri berani melawan incumbent di Pilkada Sumenep nanti?
Untuk menjawabnya, bisa dibaca sejauh mana kekuatan politik Bunda Fitri.
Membaca Bunda Fitri tentu tak lepas darj Kiai Busyro-sang suami di balik panggung. Politisi ulung PKB Sumenep. Dua periode menjabat Ketua DPRD Sumenep. Juga dua periode menjabat Bupati Sumenep.
Kekuatan incumbent Fauzi juga tak lepas dari MH Said Abdullah. Kekuatan politik MH Said, bisa diurai lain waktu.
Yang pasti, incumbent. Bupati Fauzi masih di bawah bayang-bayang politik MH Said Abdullah.
So..
Apakah benar Bunda Fitri bersedia berhadapan dengan Incumbent Fauzi?
Atau menjadi wakil Incumbent Fauzi?
Silahkan Anda Jawab…
hambali rasidi