matamaduranews.com–Sumenep masih baik-baik saja. Meski anggaran di APBD Sumenep terpangkas Rp 192 miliar.
Itu jika menyimak pernyataan Sekda Sumenep, Edy Rasiyadi. Bahwa anggaran sebesar Rp 192 miliar hanya mengurangi pekerjaan proyek besar dan anggaran Perjalanan Dinas sebesar 50%.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pengurangan perjalanan dinas berlaku bagi anggota DPRD Sumenep dan pejabat eselon.
Biaya Mamin dan lainnya masih aman. Hehe
Alhamdulillah.
Rakyat kecil tak terdampak langsung. Anggaran untuk Bansos atau hibah tetap berlanjut seperti yang sudah tertuang di RAPBD Sumenep 2025.
Memang.
Sebagaimana diketahui, Inpres 01 Tahun 2025. Sasaran efisiensi APBN sebesar Rp 306, 69 triliun itu untuk menghalangi pemborosan anggaran tanpa mengurangi hak hak rakyat kecil.
Pengurangan anggaran Sumenep yang begitu jumbo karena Sumenep lagi konsern ingin membangun Kepulauan Kangean Sumenep.
Sejak tahun 2024. Di Pulau Kangean sudah dibangun AMP (Asphalt Mixing Plant) oleh pihak swasta.
AMP itu akan menjadi pusat produksi aspal dalam pembangunan infrastruktur jalan di Kepulauan Kangean.
Karenanya. Pada APBD Sumenep 2025 pemenuhan anggaran infrastruktur yang super jumbo diambilkan dari dana transfer melalui pos dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK).
Karena ada Inpres 01 tahun 2025 itu. APBD Sumenep dari DAU berkurang Rp 27 miliar lebih, dan untuk DAK berkurang Rp 160 miliar lebih.
So…Anggaran Sumenep masih sehat. Dan rakyat tak perlu risau.
Itu semua tak bisa dilepaskan dari komitmen Bupati Fauzi dan Ketua Timgar dalam memahami maksud inpres dan perasaan warganya.
Hambali Rasidi