Syair Hakiki
Corona Akan Pergi
Oleh: Khalilur R Abdullah Sahlawiy*
Allah Tuhanku berjanji
Melalui Muhammad Rasul-Nya Allahku mengabari
Setiap Penyakit ada obatnya
Setiap Permasalahan ada jalan keluarnya
Corona mewabah parah
Manusia dilanda gundah
Pandemi wabah menjajah
Dunia berubah
Pergaulan yang dianjurkan mengalami pembatasan
Berkumpul dengan banyak orang tertitah pelarangan
Berdekatan menjadi ketakutan
Berjauhan menjelma kewajiban
Bila bintang benderang di pagi hari
Banyak mata melihat menjadi saksi
Yakini dan imani wabah segera pergi
Namun ikhtiar mengatasi wajib dilakoni
Jangan pertentangkan kuasa tuhan
Kematian adalah taqdir yang sudah ditetapkan
Berupaya memperjuangkan kehidupan adalah kewajiban
Menyerah tanpa usaha adalah ketololan
Alquran diturunkan punya tujuan
Menjadi pandu petunjuk kehidupan
Bahkan jadi berkah dan resep pengobatan
Bagi pengiman yang berilmu pengetahuan
Corona hanyalah sebuah nama
Dari Makhluq Tuhan yang bersamanya penyakit menjelma
Taqdir memang telah ditetapkan
Berusaha merubah taqdir juga diajarkan
Tengoklah banyak kejadian
Bagaimana kehidupan diadakan
Bagaimana hidup setelah mati dicontohkan
Apakah Ashabul Kahfi tidak dijadikan pembelajaran?
Mengimani taqdir mutlak sebuah kewajiban
Menjalani takdir dengan ilmu pengetahuan adalah keniscayaan
Imankah kita tentang umur bisa terjadi penambahan dan pengurangan
Tahukah kita umur Daud oleh Adam dimintakan penambahan?
Syairku bukan syair tentang keluhan
Syairku adalah syair penjabaran
Berupayalah dalam naung ketuhanan
Berusahalah atas nama kehendak Tuhan
Takdir atas Kuasa-Nya bisa diciptakan
Mayat-mayat bergelimpangan
Kehidupan berubah kematian
Semua pemberian Tuhan
Maka mintalah pada Tuhan agar tetap berkehidupan
Bentuk pinta adalah usaha dan doa
Rupa usaha adalah karya
Wujud doa adalah alunan keikhlasan melalui aksara
Karya beraksara doa adalah lamaran mengubah takdir-Nya
Saat karya dan doa melangit dari bumi
Lalu muncul bintang benderang di pagi hari
Yakini dan imani Corona sudah pergi
Sudahkah karya dan doa dilakoni?
Mari berkarya mencipta obat Corona
Mari berdoa meminta Corona sirna
Mari berharap bintang bendereng segera mengada
Mari membumi menebar kasih mendunia
Corona merupa pembelajaran keangkuhan Manusia pada Sang Pencipta
Masihkah ada nilainya?
Bila kekuasaan berujung kematian?
Bila kekayaan berujung kematian?
Bila banyaknya keturunan berujung kematian?
Bila kenyamanan berujung kematian?
Corona adalah pembelajaran
Pembelajaran tentang Ketuhanan
Pembelajaran tentang kemanusiaan
Pembelajaran tentang kehidupan
Pembelajaran tentang kematian
Corona akan pergi
Namun pastikan kita tidak mati
Tuhan melalui Rasul-Nya sudah mengabari
Bahwa Corona akan pergi
Jangan dinanti tapi sikapi dengan hakiki.
06.55 WIB
06-04-2020
Kolong Langit, Bumi Jayakarta
*) Seorang Pengusaha dan Penulis. Tinggal di Jakarta