NasionalPeristiwa

Ternyata, Mbah Maimoen Asli Keturunan Madura

×

Ternyata, Mbah Maimoen Asli Keturunan Madura

Sebarkan artikel ini
KH. Maimoen Zubair, Pengasuh Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Karangmangu, Sarang, Rembang, Jawa Tengah saat mengisi Pengajian Umum dan Halal Bi Halal di Pendopo Keraton Sumenep, Selasa (18/06/2019) malam
KH. Maimoen Zubair, Pengasuh Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Karangmangu, Sarang, Rembang, Jawa Tengah saat mengisi Pengajian Umum dan Halal Bi Halal di Pendopo Keraton Sumenep, Selasa (18/06/2019) malam. (Foto Rusydiyono/Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Pengajian Umum dan Halal Bi Halal bersama KH. Maimoen Zubair, Pengasuh Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Karangmangu, Sarang, Rembang, Jawa Tengah, di Pendopo Keraton Sumenep, Selasa (18/06/2019) malam, berlangsung khidmat.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Pantauan matamaduranews.com, dari sekian hadirin yang memadati pendopo hingga halamannya, semua fokus dan serius menyimak ceramah Mbah Maemoen-panggilan akrab Mustasyar PBNU itu.

Lebih-lebih ketika Mbah Maimoen mengungkap status nasabnya, bahwa ternyata beliau adalah asli keturunan Madura yang selama ini jarang diketahui banyak orang.

“Saya asli Madura, sesepuh saya dari Arosbaya, Bangkalan, Madura,” ungkapnya.

Selanjutnya, Mbah Maimoen menyampaikan pesan-pesan seputar keagamaan dan kebangsaan. Di antaranya beliau menyatakan NU adalah satu-satunya organisasi yang memiliki empat pilar, yakni PBNU.

“P itu Pancasila; B, Bhinneka Tunggal Ika; N, Negara Kesatuan Republik Indonesia; U, Undang-Undang Dasar 1945,” terangnya.

Kemudian Mbah Maimoen menyinggung masalah keagamaan. Menurut beliau, orang Madura paling kuat Islamnya.

“Kalau islamnya kuat, itu orang Madura,” dawuhnya, sembari melempar senyum kepada jamaah.

Selain itu, beliau juga berpesan agar jangan suka menjelek-jelekkan apa yang ada saat ini, khususnya dalam konteks kenegaraan.

“Salaf harus dipertahankan, tapi jangan sampai menjelek-jelekkan ilmu pengetahuan yang ada saat ini,” tuturnya.

Rusydiyono, Mata Madura