Turun ke Batang-Batang, Nurfitriana Kampanyekan Permainan Tradisional

Bunda Fitri menyerahkan hadiah kepada salah satu pemenang lomba permainan tradisional. (Foto Rusydiyono/Mata Madura)

MataMaduraNews.ComSUMENEP-Dukung program Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk hidupkan permainan tradisinonal, Forum Remaja dan Alumni Masjid (FORMAS) Nurul Jannah Banuaju Timur, Batang-Batang, Sumenep, Madura, Jawa Timur gelar beragam lomba tradisional.

Pembina FORMAS Nurul Jannah Banuaju Timur, Ahmad Ainul Horri dalam sambutannya menjelaskan, salah satu programnya setiap tahun ialah mengadakan peringatan Nuzulul Qur’an. Selain itu, juga disemarakkan dengan lomba-lomba.

“Tahun ini, kami sengaja mengadakan sejumlah lomba yang berkaitan dengan Nuzulul Qur’an serta lomba tradisional berupa dako, salodur, dan pal-kapalan. Semua itu sebagai upaya melestarikan budaya lokal yang sudah hampir punah,” jelas mantan aktivis PMII, Rabu malam (06/06/2018).

Puncak acara yang bertempat di halaman masjid Nurul Jannah itu dikemas dengan Peringatan Nuzulul Qur’an, Santunan Anak Yatim, serta santunan janda lanjut usia.

“Semoga kegiatan ini terus bisa kami pertahankan dan bermanfaat, mohon dukungan semua pihak,” harap pria yang akrab disapa Horri.

Acara tersebut dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep Nurfitriana Busyro Karim. Perempuan yang biasa dipanggil Bunda Fitri itu, mengaku bangga dan apresiatif atas dukungan FORMAS terhadap program Pemkab Sumenep dalam menghidupkan dan melestarikan permainan tradisional.

“Sudah selayaknya permainan tradisional itu dihidupkan kembali, sehingga anak-anak kita imbang dalam menikmati kemajuan teknologi, dan saat ini Pemkab Sumenep memang lagi berupaya menghidupkan kembali permainan tradisional,” ucapnya.

Karena itu, Bunda Fitri mengajak para orang tua supaya pintar dan selektif dalam memilih permainan bagi anak-anaknya, terutama game.

“Jangan biarkan anak kita terlalu larut bermain game, tetapi harus diarahkan kepada permainan tradisional. Karena dalam permainan tradisional itu mengandung nilai pendidikan, sosial dan pesan-pesan moral yang bermanfaat untuk kehidupannya,” ajak Bunda Fitri.

Rusydiyono, Mata Madura

Exit mobile version