matamaduranews.com–SURABAYA-Jagat sosial twitter tiba-tiba heboh. Penyebabnya, tersiar surat pemberitahuan aksi ke Mapolda Jatim dengan tuntutan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mundur dari jabatannya lantaran non-muslim.
Kelompok yang bakal mendemo Kapolda Jatim yang baru itu atas nama Pemuda Madura Peduli Islam. Dalam surat izin aksi tersebut, mereka akan menggelar demo di Polda Jatim.
Surat pemberitahuan aksi itu dijelaskan akan digelar Selasa besok 22 Desember 2020 di Mapoolda Jatim pukul 10.00 WIB sampai selesai. Sedikitnya 150 dilaporkan akan terlibat dalam aksi tersebut.
Isi surat tersebut adalah:
“Warga Jawa Timur merupakan penduduk yang mayoritas Agama Islam khususnya warga Madura yang hampir 100% merupakan agama Islam maka dari itu kami dari Pemuda Madura Peduli Islam akan melakukan aksi demonstrasi di depan Polda Jawa Timur,” terang dalam surat itu.
Sejak Sabtu, 19 Desember 2020, akun Twitter @KakekHalal. Ia mengunggah foto ini dengan caption: “Ya Tuhan sedih saya baca ini Rasanya seperti dijajah di negeri sendiri.”
Minggu kemarin, surat pemberitahuan aksi Pemuda Madura Peduli Islam ramai dibagikan pemilik akun twitter dan grup-grup WhatsApp aktivis Jawa Timur.
Paling baru adalah cuitan Akademisi Universitas Indonesia Ade Armando lewat akun Twitter @adearmando1. Ade membagikan foto surat tersebut dengan caption cuitan seperti ini:
“Ini lagi. Ada kelompok PEMUDA MADURA PEDULI ISLAM menolak Kapolda Jatim yg baru karena dia non-muslim. Pasti kaum pemuda ini gak hadir ketika ada pembagian otak.”
Karuan saja, unggahan Ade Armando ini bikin heboh di jagat twitter.
Warganet pro dan kontra. Yang setuju dengan Ade dan menunjukkan gelagat kurang simpati dengan aksi tersebut. Sebaliknya beragumen normatif.