Kesehatan

Wilayah Sumenep Seperti Provinsi, Cak Fauzi Bikin Terobosan: Jauh Dipandang Tapi Dekat 

Bupati Fauzi
Bupati Fauzi Saat Menerima Penghargaan Tingkat Nasional

matamaduranews.com-Meski wilayah kabupaten. Tapi luas wilayah-nya sama dengan luas wilayah provinsi. Begitu lah kondisi wilayah Kabupaten Sumenep. Luas laut yang membentang hingga ke perbatasan Kalimantan dan Sulawesi menjadi tantangan tersendiri bagi Cak Fauzi dalam melayani warganya.

Di tangan Cak Fauzi geografis jauh itu dibuat dekat. Jauh dalam pandangan tapi dekat dilihat. Itulah kreasi dan inovasi Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo-nama lain Cak Fauzi-dalam merumuskan layanan informasi kesehatan antar puskesmas dan RSUD.

Sejak dirinya menjabat Bupati Sumenep akhir Februari 2021 lalu. Layanan informasi kesehatan terintegratif dibuat dalam bentuk digital. Program itu bernama HomPIMPA. Istilah english-nya, Health Indicator Modules with Appropriate Integrated Methods for Proper Access of Health Information. Jika diindonesiakan, memiliki arti Metode Indikator Kesehatan dengan Metode Terintegrasi Tepat Guna untuk Akses Memadai Informasi Kesehatan.

Terobosan inovasi bidang kesehatan ini merupakan perwujudan dari pengembangan Health Center Information System (HCIS) dalam Smart Regency. Kadinkes P2KB Sumenep, Agus Mulyono, MCH ikut menggawangi program HomPIMPA yang dicetuskan Cak Fauzi.

Lewat aplikasi HomPIMPA, masyarakat Sumenep secara real time mendapat informasi pelayanan kesehatan di seluruh puskesmas di Sumenep. Bagi pimpinan di tingkat kabupaten bisa memperoleh gambaran informasi, memantau dan menganalisa capaian pelayanan kesehatan terkini. Karena seluruh data dan informasi layanan kesehatan sebanyak 30 puskesmas di Kabupaten Sumenep terpantau secara real time.

Pemanfaatan aplikasi HomPIMPA dirasa pasien bila hendak berobat di tempat pelayanan kesehatan berbeda. Pasien tak perlu menunjukkan kartu berobat di tempat berbeda. Lewat NIK (e-KTP) pasien. Data informasi pasien terkoneksi di puskesmas lain. Rekam medis pasien dari hasil pemeriksaan sebelumnya telah terinput ke aplikasi modul sistem pelayanan informasi kesehatan terintegratif tersebut (HomPIMPA).

“Tapi yang boleh mengetahui data rekam medis pasien hanya petugas tertentu tidak untuk konsumsi umum,” tutur Agus saat ditemui Mata Madura, Senin 14 Agustus 2023.

Cak Fauzi sempat meninjau pelaksanaan aplikasi HomPIMPA di Puskesmas Bluto saat awal program diterapkan di awal 2022. Di tempat itu, Cak Fauzi menyaksikan hasil pemeriksaan kesehatan yang diinput langsung oleh petugas ke aplikasi modul layanan kesehatan terintegratif (HomPIMPA).

“Alhamdulillah saat saya periksa tadi, petugas sudah mengetahui bahwa sebelumnya saya telah melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas lain, termasuk rekam medis saya, seperti gula darah dan kolesterol,” kata Cak Fauzi seperti dikutip media pada bulan Februari 2022.

Cak Fauzi bersyukur program aplikasi HomPIMPA dirasa warga Sumenep karena pelayanan kesehatan mudah dan nyaman.

Cak Fauzi bercerita, istilah HomPIMPA sengaja diambil untuk mudah diingat karena familiar sebagai istilah permainan anak-anak zaman dahulu dalam menentukan siapa yang berhak lebih dahulu memulai permulaan permainan dalam sebuah kelompok.

“Istilah HomPIMPA sengaja diambil agar lebih dikenal, disamping sebagai upaya untuk memasukkan unsur budaya lokal Madura dalam program layanan kesehatan masyarakat,” kata Cak Fauzi menambahkan.

Kabupaten Sumenep saat ini memiliki sarana kesehatan yang terdiri atas satu RSUD, 30 puskesmas, 23 apotek, 96 sarana kesehatan yang memiliki laboratorium kesehatan, 50 sarana kesehatan yang memiliki empat spesialis dasar dan 1.402 posyandu yang tersebar di 27 kecamatan di daratan dan kepulauan.

Jumlah tenaga kesehatan terdata di kabupaten ini sebanyak 1.528 orang dengan proporsi terbesar pada tenaga perawat 527 orang, bidan 275 orang, dan tenaga farmasi 48 orang, tenaga gizi 39 orang, dan tenaga kesehatan masyarakat 16 orang.

Yang menerapkan aplikasi HomPIMPA  atau modul sistem layanan informasi kesehatan ter integratif adalah fasilitas kesehatan tingkat pertama, yakni puskesmas dan RSUD.

Di akhir sisa jabatan sebagai Kadinkes P2KB Sumenep, Agus berharap program aplikasi HomPIMPA terus berkelanjutan menuju terciptanya Sumenep satu data.

“Aplikasi HomPIMPA ada pelayanan kesehatan yang terintegrasi dengan berbagai aplikasi lainnya. Semoga cita-cita Sumenep satu data di bidang pelayanan kesehatan dan rekam medik yang berbasis NIK dapat terwujud,” harap Agus. (*)

Exit mobile version