Bank BPRS Bhakti Sumekar bukan bank konvesional. Keberadaan BPRS Bhakti Sumekar merupakan induk usaha BUMD. Bukan murni swasta. Kendati demikian, Â jangan tanya soal prestasi dan kinerja
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!matamaduranews.com-Bank BPRS Bhakti Sumekar memang tak bisa disejajarkan dengan bank nasional. Bukan apple to apple. BPRS Bhakti Sumekar bank lokal, berpusat di Sumenep. Berbentuk BPR. Hanya berbasis syariah.
Kalau mau bandingkan sesama BPRS, levelnya bukan lagi regional. Tapi sudah urut dua sesama BPRS secara nasional.
Dalam ajang Top BUMD 2019, BPRS Bhakti Sumekar juga masuk 10 besar dari 200 BUMD yang berprestasi.
Top BUMD 2019 itu diikuti lebih 2.000 BUMD se-Indonesia. Proses seleksinya ada beberapa tahap. Dari 2.000 BUMD itu, tim juri nyeleksi 200 BUMD. Dari 200 BUMD se Indonesia, diperas lagi jadi yang terbaik.
Pertumbuhan BPRS Bhakti Sumekar bukan semata BUMD. Tapi strategi dan pelayanan yang memanja nasabah.
BPRS Bhakti Sumekar melakukan terobosan yang tak dimiliki bank lokal. Meski bank pembiayaan berbasis syariah, BPRS Bhakti Sumekar selalu melakukan inovasi dan kerasi.
Apa itu? Program Teknologi Informasi menjadi garda depan untuk menarik nasabah dan memanjanya.
Setelah sukses menerapkan pelayanan ATM tanpa kartu. Bank BPRS Bhakti Sumekar sedang mempersiapkan layanan QR Pay (transaksi pembayaran dengan basis rekening dengan melakukan scan QR).
Direktur Utama PT Bank BPRS Bhakti Sumekar, Novi Sujatmiko kepada Mata Madura mengatakan, layanan QR Pay semata dipersembahkan untuk memudahkan transakasi pembayaran kepada merchan/toko yang bekerjasama dengan bank dalam melakukan transaksi non tunai.
“Aplikasi ini selain mendukung program pemerintah dalam hal gerakan non tunai, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan kebutuhan layanan perbankan,†tutur Novi-panggilan akrabnya.
Selain inovasi teknologi, Bank BPRS Bhakti Sumekar juga mempersiapkan langkah mendekatkan dengan nasabah.
Caranya? Menurut Novi, Bank BPRS Bhakti Sumekar akan membuka layanan Laku Pandai dengan membangun jaringan keagenan di setiap desa melalui kerjasama dengan BUMDES.
“Saat ini kami telah dipercaya mengelola Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) untuk Kabupaten Sumenep, baik wilayah daratan maupun di kepulauan,†ujar Novi.
Saat ini, Bank BPRS Bhakti Sumekar memiliki 26 kantor cabang, empat kantor kas dan dua Mobil Kas Keliling serta 15 jaringan ATM Cardless dan layanan mobile banking.
Hal ini semakin mengukuhkan bahwa Bank BPRS Bhakti Sumekar menjadi bank yang tak kalah dalam hal layanan layaknya bank umum.
Novi yakin, Â peningkatan DPK sebesar 35% dibanding tahun lalu akan mencapai target. Sebab, katanya, saat ini masyarakat telah menikmati layanan ATM Cardless dan Mobile Banking yang telah disediakan.
“Dengan layanan tersebut masyarakat semakin mudah untuk melakukan penarikan dan penyetoran dana mengingat tahun ini kami juga lengkapi layanan ATM setor Tunai/CRM (Cash Recycle Machine). Sehingga masyarakat dengan mudah melakukan setoran dana karena layanan tersebut beroperasi selama 24 jam,†pungkasnya.
inforial