matamaduranews.com-SUMENEP-Ketua YLBH Madura, Sofari pesimis, tudingan kecurangan dalam sengketa Pilkada Sumenep bisa ditindaklanjuti oleh Bawaslu Sumenep.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sofari beralasan, Bawaslu Sumenep dari awal tahapan Pilkada Sumenep ditengarai kurang serius dalam penanganan berbagai pelanggaran dan netralitas ASN dalam memenangkan salah satu Paslon.
Menanggapi laporan Paslon 02 ke Bawaslu Sumenep, Senin (14/12/2020). YLBH Madura menyebut upaya kuasa hukum Paslon 02 bakal kandas karena berbagai faktor.
“Bawaslu tak bisa diharapkan. Sedari awal kesannya sudah berpihak ke salah satu Paslon. Jadi, laporan Paslon 02 saya yakin akan dimentahkan dengan segala cara. Percaya dech!!†ucap Sofari saat dimintai komentar Mata Madura terkait peluang laporan Paslon 02 dalam gerakan money politik dan netralitas ASN dan Kades di Pilkada Sumenep.
Kendati demikian, Kuasa Hukum Paslon 02, Sulaisi Abdurrazaq, pada hari ini, Selasa 16 Desember 2020, melengkapi sejumlah bukti laporan kecurangan ke Bawaslu setelah laporan pertama beberapa hari yang lalu.
Sulaisi melaporkan Paslon 01 ke Bawaslu karena diduga telah melakukan praktek Politik Uang dan memobilisasi ASN dan Kepala Desa dalam Pemilukada 9 Desember lalu.
Akibat perbuatan tersebut, Sulaisi menilai ada kerugian di pihak kliennya yaitu Paslon 02 (Fattah Jasin-Ali Fikri).
“Hari ini kita menyerahkan 9 bukti surat dan telah diterima oleh seorang staf Bawaslu atas nama Zubaidillah. Selanjutnya kita menunggu jadwal pemeriksaan Bawasluâ€. Terang
Sulaisi merahasiakan tambahan bukti baru yang diserahkan ke Bawslu.
“Rahasia,donk. Kalau dibuka sekarang, Terlapornya bisa bergerak cepat untuk melakukan rekayasa. Menghilangkan barang buktiâ€. sambung Sulaisi.
Sementara itu, Anwar Noris, Ketua Bawaslu, ketika dikonfirmasi galaksi.id, melalui What’sApp, mengaku belum tahu terkait tambahan bukti-bukti baru.
Sofari menambahkan, “Meski seribu alat bukti yang diserahkan percuma saja. Tetap akan lemah dan dilemahkan. Kecuali itu, pelaporan ini harus diikuti oleh adanya pengawalan ketat terhadap Bawaslu karena saya tetap tidak yakin Bawaslu Sumenep akan menangani perkara tersebut dengan profesional,â€. (hamdi)