matamaduranews.com–SUMENEP-Sebanyak 150 siswa SMA Negeri 2 Sumenep, Madura, Jawa Timur mengikuti vaksinasi serentak tahap II pada Senin (30/8/2021) kemarin.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Gerakan vaksinasi serentak untuk kalangan pelajar di SMA dan SMK wilayah daratan dan kepulauan ini dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep.
Sebagai tim vaksinator Dinkes Sumenep menggerakkan seluruh tenaga kesehatan (Nakes) pada tiap Puskesmas se-Kabupaten Sumenep.
Vaksinasi serentak di pada 150 siswa SMA Negeri 2 Sumenep dilaksanakan di halaman sekolah dengan tim vaksinator dari Puskesmas Pandian. Pelaksanaan vaksinasi dihadiri oleh jajaran Forkopimda Sumenep, pihak Dinkes, serta Kapolres dan Dandim 0827 Sumenep.
Kepala SMA Negeri 2 Sumenep melalui Riskiah selaku Wakasek Humas menjelaskan, kegiatan vaksinasi tersebut merupakan tahap kedua sebagai lanjutan dari tahap pertama.
Di tahap pertama, jumlah siswa yang sudah divaksin sebanyak 153. Sedangkan pada tahap kedua ini terdapat 150 siswa terdaftar untuk divaksin.
“Itu data sementara, tetapi masih banyak susulan pendaftar yang lain. Dari 1.070 total siswa jadi masih 303 siswa yang terdata selesai divaksin,†kata Riskiah, Senin (30/8/2021).
Untuk sisanya, lanjut Riskiah, pihak sekolah akan terus berupaya menyadarkan para orang tua siswa akan pentingnya vaksin dan meluruskan informasi negatif tentang vaksin yang beredar di media sosial (medsos).
“Ini sebenarnya yang menjadi kendala sekolah belum bisa mencapai target maksimal vaksinasi pada siswa, karena pihak sekolah juga tidak bisa memaksa jika tidak ada izin dari pihak orang tua,†terangnya.
Berbeda dengan siswa, vaksinasi bagi guru, staf TU dan karyawan lainnya yang berjumlah 126 orang sudah selesai. Vaksinasi bagi mereka dilaksanakan  lebih awal.
“Kami pihak sekolah berharap kepada orang tua siswa agar memahami bahwa vaksin ini sangat penting untuk meningkatkan antibodi guna menangkal serangan virus Covid-19,†ujar Riskiah.
“Seperti disampaikan Kapolres dan Dandim kepada siswa bahwa di jurnal kesehatan dunia tidak ada laporan vaksin ini dapat mematikan manusia. Yang terjadi itu diakibatkan oleh kesalahan tekhnis, bukan dari vaksinnya,” imbuh Wakasek Humas SMADA Sumenep itu.
Yudie, Mata Madura