matamaduranews.com–SUMENEP-Sebanyak 168 karyawati perusahaan linting rokok yang berlokasi JL Raya Pamekasan-Sumenep reaktif setelah menjalani test massal rapid test untuk ribuan karyawan-karyawati, awal Juni lalu.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dari 168 karyawati reaktif itu, sebanyak 20 karyawati diambil spesimen swab. Hasilnya sebanyak 9 karyawati terkonfirm virus corona, per Senin 22 Juni 2020.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumenep, KH A Busyro Karim bersama Forpimda, Selasa siang (23/6/2020) mendatangi perusahaan PT Tanjung Odi yang menjadi mitra perusahaan rokok itu menutup aktivitas pabrik.
“Selama 14 hari gudang ini tidak boleh beroperasi, terhitung sejak tanggal 23 Juni 2020 sampai tanggal 07 Juli 2020,†ucap Bupati Sumenep Kiai Busyro dalam keterangan kepada wartawan usai mendatangi Kantor PT Tanjung Odi di Desa Gedungan, Kecamatan Batuan, Sumenep, Selasa siang.
Langkah Bupati Kiai Busyro menutup perusahaan itu, berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) setelah melihat penyebaran kasus corona di Sumenep menjadi cluster terbanyak dari perusahaan lintik rokok PT Tanjung Odi.
Selain itu, Bupati Kiai Busyro juga menerima banyak laporan terkait perhatian perusahaan terhadap karyawan saat pandemi Covid-19.
“Dari 20 karyawan yang diswab, ada sembilan orang yang terkonfirmasi Covid-19. Ini sementara yang terkonfirm. Test Swab yang dilakukan pemkab tidak menyasar semua karyawan. Kami hanya melakukan secara acak sebanyak 20 orang karena perusahaan belum kunjung melakukan swab. Yang lain masih belum di swab. Makanya perusahaan harus melakukan swab kepada semua karyawati yang reaktif,” pungkas Kiai Busyro.
Meski banyak kasus Corona di perusahaan mitra PT Gudang Garam, General Affair PT Tanjung Odi Ricky Cahyo mengklaim karyawannya yang beraktivitas di perusahaan dalam kondisi sehat, tidak terpapar Covid-19.
Soal temuan ratusan karyawan reaktif itu, ia berdalih semuanya sudah diistirahatkan tanpa ikut kegiatan produksi.
“Rapid test ini dilakukan sebelum masuk kegiatan produksi. Jadi mereka tidak ada di sini, tidak mengikuti aktivitas perusahaan,” kata Ricky.
Seperti diketahui, per Senin 22 Juni 2020, kasus warga Sumenep yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah mencapai 35 orang. Sebanyak 9 pasien Corona itu berasal dari perusahaan linting rokok sigaret itu.
Ibad, Mata Madura