
MataMaduraNews.com, BANGKALAN – Aksi puluhan mahasiswa Bangkalan yang tergabung dalam kelompok Cipayung (HMI, PMII, GMNI, IMM) Kamis siang (20/10) berlangsung ricuh. Mereka hendak membeber rapor merah kinerja Pemerintah Kabupaten Bangkalan yang gagal, namun nihil lantaran Ketua DPRD Imron Rosyadi tak ada ditempat. Sementara pimpinan dan komisi lainnya juga sedang paripurna.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dalam geruduk yang berakhir bakar ban di jalan Soekarno-Hatta tersebut, sejumlah mahasiswa berkoar mengrikitisi kinerja kepemimpinan Bupati Momon yang tidak tegas menyelesaikan pemerintahan. Masa kepemimpinan Momon-Mondir yang hanya menyisakan 2 tahun lagi. Mereka masghul, lantaran proses penyampaian aspirasi ke DPRD tak berhasil sesuai rencana.
Bahir, salah satu aktivis PMII dari UTM mengungkapkan, masih banyak kinerja eksekutif yang tidak maksimal. Karena itu, ia bersama sejumlah mahasiswa Cipayung ingin menyuarakan krititik agar eksekutif tidak leyeh-leyeh.
“Kami membuat pakta integritas untuk ditandatangani pimpinan legislatif agar diserahkan nantinya kepada Bupati,†teriaknya saat mengruduk kantor DPRD Bangkalan.
Hal senada juga disampaikan Abdus Salam. Aktivis HMI dari UTM tersebut menyatakan kepemimpinan Momon-Mondir selama 3 tahun ini gagal. “Bangakalan ini seperti daerah yang tak punya pemimpin,’’ teriaknya berulang-ulang.
Salam menambahkan, jika pemimpin daerah tidak mau bertanggung jawab atas semua kinerja kepemimpinan yang buruk saat ini, cita good government disebutnya hanya bualan belaka. “Bagaimana mau menciptakan good government, wong para pemimpin kita masih keteteran,†tandasnya.
Menanggapi kritik dan evaluasi yang dilayangkan puluhan mahasiswa tersebut, Wabup Mondir Rofi’i justru berterima kasih. Ia menilai para mahasiswa itu menyampaikan evaluasi atas kepemimpinan bupati dan wakil bupati demi kemajuan Bangkalan.
“Banyak evaluasi yang disampaikan mahasiswa tadi. Mulai dari pembangunan, keamanan, pendidikan dan SDM,’’ tuturnya kepada MataMaduraNews.com.
Ia berjanji, pihaknya akan menindaklanjuti kritik dan evaluasi yang disampaikan oleh mahasiswa agar bisa memberikan yang terbaik selama waktu yang tersisa. “Akan kita evaluasi satu persatu tentunya. Kita masih punya waktu 2 tahun lagi,’’ imbuhnya.
Eko, Mata Bangkalan