Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera kepada sejumlah media, menerangkan, Imam Musthofa lima kali sabetkan parang ke tubuh Aiptu Agus di Polsek Wonokromo. Setelah itu, ganti bacokkan celurit ke lengan petugas.
Rekamam CCTV itu, berdurasi 4 menit 54 detik. Terlihat, Musthofa duduk membelakangi kamera CCTV.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dia menghadap ke meja utama pelayanan SPKT. Petugas jaga, Aiptu Agus Sumarsono sedang duduk.
Keduanya tampak terlibat percakapan. Aiptu Agus melayani percakapan Musthofa selama duduk di depannya.
Kejadian saat di CCTV menunjukkan pukul 16.35 WIB. Musthofa langsung mengambil sebilah parang dengan tangan kanan. Panjang parang sedepa dari dalam tasnya.
“Dengan posisi berdiri Imam Musthofa langsung menyabet Aiptu Agus yang duduk di depannya,” terang Mangera ke sejumlah awakmedia di Balai Wartawan Gedung Humas Markas Polda Jatim, Minggu siang (18/8/2019).
Dalam rekaman CCTV, ada lima kali sabetan ke tubuh Aiptu Agus.
Sabetan pertama tepat mengenai kepala Agus. Sabetan lain sempat ditangkis Agus menggunakan kedua tangannya. Sehingga tangan Agus terluka.
Seakan belum puas setelah menyabet parang sebanyak lima kali, Musthofa lantas menaiki meja SPKT untuk melompat dan menyerang.
Aiptu Agus yang bersimbah darah mengambil langkah mundur ke belakang ruang SPKT.
Saat Musthofa melompat untuk menambah serangan. Dengan sigap Aiptu Agus melawan.
Agus berusaha menyergap Musthofa yang tersungkur di lantai. Terjadilah pergulatan sengit diantara keduanya.
Kemelut diantara keduanya tak berlangsung lama.
Aiptu Agus berhasil mengambil parang yang terlepas dari tangan Musthofa. Lalu berbalik menyabetkan ke tubuh Musthofa sebagai bentuk perlawanan.
Kemudian Agus mengangkat tubuh Musthofa dan berusaha menyandarkannya ke tembok di sisi timur ruangan SPKT.
Tanpa diduga Musthofa ternyata masih memiliki sebilah celurit. Sebanyak delapan kali sabetan pada tubuh Aiptu Agus.
Tepat pukup 16.36 WIB, Musthofa keluar dari area ruangan SPKT dengan meloncat meja di depannya.
Terlihat Aiptu Agus tersungkur bersimbah darah.
Namun sebelum melintasi pintu utama Markas Polsek Wonokromo Surabaya yang terbuat dari kaca, Musthofa sudah dihadang dua petugas polisi berpakaian biasa.
Para petugas keluar dari beberapa ruang yang berdekatan dengan ruang SPKT.
sumber: tribun