matamaduranews.com–BANGKALAN-Keluarga Brigpol I Dewa Gede Alit terlihat shock. Mata Madura datang ke rumah duka, depan SMPN 1 Arosbaya, Bangkalan. Tidak ada kerumunan banyak orang lazimnya suasana duka. Kecuali sejumlah anggota polisi dan sanak family keluarga almarhum.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Mata Madura sempat menemui mertua korban H Wirya. Menurutnya, kejadian yang menantunya terasa berat bagi anak dn cucunya.
Keluarga almarhum merasa shock. Setelah kejadian, jenazah Brigpol I Dewa Gede Alit langsung dipulangkan ke rumah korban ke Bangli, Bali.
“Korban sudah dipulangkan ke Bali untuk dimakamkan di sana. Isteri dan anaknya juga ikut ke Bali,” cerita H Wirya, Jum’at (6/9/2019).
Memang tidak ada tanda-tanda jenazah di rumah korban. Jenazah langsung dibawa ke pihak keluarga di Bali untuk dimakamkan. H Wirya belum tahu di mana almarhum akan dimakamkan.
“Sekarang, almarhum didampingi keluarganya; istri dan anaknya. Sejak awal bertugas sampai akhir khayatnya, kan meninggal di Arosbaya,” terang H Wirya.
Selaku mertua, awal kali dengar info menantunya meninggal dunia, tentu sangat kaget. H Wirya mengaku mendengar info yang beredar, menantunya meninggal karena mengalami kecelakaan.
“Saya tahu dari informasi pertama menantu saya meninggal itu pukul 22.00 WIB, Kamis malam (6/9/2019) di Polsek Arosbaya. Tetapi kabar meninggal karena kecelakaan. Bukan yang lain,” sebutnya.
Almarhum Dewa Gede Alit, saat ini bertugas di Polsek Arosbaya. Dia memiliki dua anak. Satu meninggal dunia. Satunya berumur tujuh tahun.
“Saya terakhir kali bertemu menantu, tiga hari lalu,” ucap H Wirya.
H Wirya mengaku jarang bertemu dengan menantunya. “Karena jarang bertemu, makanya saya jarang berkomunikasi dengan Gede. Karena kita disibukkan oleh tugas masing-masing. Saya disibukkan oleh usaha. Gede sibuk dengan urusan kantor,” jelasnya saat diwawancarai Mata Madura.
H Wirya tidak melihat tanda-tanda keanehan yang mencurigakan pada diri menantunya. Kehidupan almarhum seperti biasa. Tidak ada yang mencurigakan. Almarhum diakui juga sering bantu-bantu usaha H Wirya. Seperti, ikut menjaga toko atau membantu kulaan ke Surabaya.
“Tidak ada cekcok dengan keluarga. Kehodupan dengan keluarga biasa-biasa saja. Tapi jika tekanan dari luar kemungkinan, iya. Sebelumnya memang tidak ada gelagat yang mencurigakan dari sisi keluarga,” ucap H Wirya.
Syaiful, Mata Bangkalan