Hukum dan Kriminal

Keluarga Korban: Pembunuhan di Arosbaya Berlatar Dendam, Bukan Asmara

×

Keluarga Korban: Pembunuhan di Arosbaya Berlatar Dendam, Bukan Asmara

Sebarkan artikel ini
Pembunuhan di Arosbaya Berlatar Dendam, Bukan Asmara
Keluarga Korban Pembunuhan Arosbaya; Herman Finanda, Anggota DPRD Kabupaten Bangkalan. (matamadura.syaiful)

matamaduranews.comBANGKALANKeluarga korban pembunuhan Arosbaya, Herman Finanda menolak jika latar belakang pembunuhan yang bikin geger warga Bangkalan dilatarbelakangi persoalan asmara.

“Kalau misalkan (dugaan) asmara, kami kurang yakin. Itu ada kemungkinan ada dendam dengan persoalan yang urgent,” ucap Herman kepada Mata Madura, Jumat (5/3/2021).

Karena itu. Herman berharap kepada polisi Bangkalan agar segera menangkap semua pelaku pembunuhan dan untuk mencari akar permasalahan sebenanya.

“Kalau tidak sampai tuntas kasus ini, saya kira ini akan terus berkelanjutan,” ujar anggota Fraksi Gerindra DPRD Bangkalan ini.

Herman tidak yakin jika pelaku pembunuhan yang masih remaja tanpa ada orang di balik perbuatan keji itu.

“Kami minta orang di balik layar juga diproses hukum. Dari kejadian pembunuhan ini untuk diungkap semua. Karena ada kejanggalan dari pelaku yang masih usia remaja,” tambahnya.

Seperti diketahui, Tim Gabungan Polres Bangkalan dan Polsek Arosbaya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Arosbaya yang bikin geger warga  Bangkalan, Madura

Dia adalah WG, remaja yang masih berumur 18 tahun-asal Dusun Pasar Lama, Desa Kombangan, Kecamatan Gegger, Bangkalan.

Kepada polisi, WG bercerita apa adanya alasan dirinya membunuh SF, pria berumur 51 tahun asal Dusun Betambek, Desa Katol Barat, Kecamtan Geger, Bangkalan.

Kepada polisi, WG sengaja membunuh SF yang dibantu saudara sepupunya dan teman saudaranya-karena sakit hati atas perbuatan korban yang diduga berselingkuh dengan ibunya.

WG bersama kakak sepupunya, inisial S dan teman sepupunya membunuh SF dengan bringas di depan Indomaret Arosbaya, Kamis siang.

SF tergeletak bersimbah darah dengan luka menganga pada bagian perut. Semua isi perut korban keluar.

Dalam video yang beredar. Korban mengenakan baju berkerah dan celana levis berwarna biru. Sandal hitam. Ada heandset yang masih dikalungkan dileher korban.

Keluarga korban meminta kasus tersebut segera diselesaikan secara tuntas agar tidak memicu konflik berkelanjutan.

Herman berharap ada kepastian hukum yang dapat memberikan efek jera kepada para pelaku. Sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.

Sedangkan Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Agus Sobarnapraja saat dihubungi Mata Madura mengaku sedang mengejar dua pelaku yang ikut membunuh korban di depan Indomaret Arosbaya.

“Kami sedang mengejar pelaku,” terang AKP Agus.

Syaiful, Mata Madura

KPU Bangkalan