BPNT Kepulauan Sapudi Kacau Balau. Orang Mati 10 Tahun Lalu Masih Terdaftar

×

BPNT Kepulauan Sapudi Kacau Balau. Orang Mati 10 Tahun Lalu Masih Terdaftar

Sebarkan artikel ini
Suasana penyerahan voucher BPNT di Balai Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi, Sumenep.(matamadura)

matamaduranews.comSUMENEP-Para penerima program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Wilayah Kepulauan Sapudi, Sumenep, Madura terlihat kacau balau.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Kontributor Mata Madura di Kecamatan Gayam dan Nonunggunong, Pulau Sapudi melaporkan, banyak penerima voucher BPNT, program pengganti beras Rastra, terdiri dari orang yang kaya dan yang meninggal dunia 10 tahun lalu. Termasuk Nomer NIK dan KK yang tidak sama dengan nama penerima.

Dari saking kacau balaunya, para Pj Kades se Kecamatan Gayam mengaku bingung.

Camat Gayam, RB Mansyur membenarkan akurasi data penerima BPNT sekitar 50%. Sisanya salah sasaran.

“Itu data dari mana? Orang yang sudah lama meninggal dunia dalam satu RT kok masih didata sebagai penerima. Ada 5 orang yang meninggal dalam satu RT masih didata sebagai penerima,” ucap Gus Mansyur kepada Kontributor Mata Madura.

Menurut sepengetahuan Camat Mansyur, data orang yang meninggal dunia 4 tahun lalu masih terdaftar sebagai penerima BPNT.

“Lain lagi dengan penerima manfaat yang tergolong kaya. Jelas tidak sesuai dengan kriteria keluarga miskin penerima manfaat dari program BPNT,” sambung Camat Mansyur.

Dari pantauan kontributor Mata Madura di tempat penyaluran voucher BPNT di Balai Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Jumat (20/12/2019), terdengar sejumlah nama penerima program BPNT yang meninggal dunia, tergolong kaya dan sudah merantau ke kota besar.

Penelusuran Mata Madura, di RT 10 RW 01 Desa Gayam, dari jumlah 15 penerima manfaat BPNT tidak ada satu keluargapun yang miskin. Bahkan beberapa keluarga miskin di RT tersebut tidak terdata. Dan 2 orang yang meninggal dunia, seperti Dahlan dan Marija lebih lima tahun yang meninggal dunia juga masuk daftar penerima BPNT. Lucunya, istri salah satu PNS di Kantor Kecamatan Gayam masuk juga dalam data penerima BPNT 2020.

Sedangkan data penerima di RT 11 RW 1 Desa Gayam yang meninggal dunia tapi masuk penerima BPNT 2020 adalah, Tolak Iye, meninggal 2 tahun lalu. Mastiyeni sudah meninggal 10 tahun. Hunniye, sudah meninggal 2 tahun lebih. Sunarya meninggal 4 tahun lalu. Mereka yang meninggal masuk daftar penerima BPNT 2020.

Sementara, akurasi data penerima BPNT 2020 di Kecamatan Nonggunong tak jauh beda. Di Desa Sonok, Kecamatan Nonggunong, misalnya dilaporkan, para penerima program BPNT juga ada yang sudah meninggal dunia.

Seperti di Dusun Parapat, Desa Sonok, Kecamatan Nonggunong atas nama Bihrap, Su’o, Matnawan, Dawi, Marhati, yang sudah meninggal dunia 2-4 tahun lalu juga masuk panggilan penerima voucher BPNT.

Kabid Kemiskinan Dinsos Sumenep, Zaini  saat dihubungi Mata Madura,  mengatakan, untuk penerima yang sudah meninggal dunia bisa diberikan kepada ahli warisnya hanya satu kali penerima.

“Kalau yang kaya APR nya tidak usah diberikan,” terangnya singkat via WhatsApp kepada Mata Madura, Jumat siang.

hambali rasidi