KH A. Warits Ilyas (1938 – 2014); Kiai & Politisi (2-Habis)

×

KH A. Warits Ilyas (1938 – 2014); Kiai & Politisi (2-Habis)

Sebarkan artikel ini
KH. A. Warits Ilyas, Pengasuh PP Annuqayah Daerah Lubangsa, Guluk-Guluk, Sumenep (matamadura)

matamaduranews.comSelama mengasuh ribuan santrinya, Kiai Warits dikenal sebagai pribadi yang istiqamah. Salah satunya sebagaimana yang dikatakan Ahmad Ma’mun, alumni ponpes Lubangsa, ialah beliau selalu istiqamah mengimami shalat berjamaah dengan para santrinya.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

“Sesibuk apapun dan bagaimanapun kondisi fisik beliau,” kenangnya.

Disamping istiqamah, di mata santri dan masyarakat umum, beliau juga dikenal sebagai pribadi yang sabar dan telaten. “Selama nyantri pada beliau, tidak pernah menjumpai beliau marah jika ada santri yang berbuat salah,” tambah Ma’mun.

Perjuangan mulia Kiai Warits rupanya tak sekadar melalui lembaga pesantren yang dikelolanya, melainkan juga melalui ranah yang lebih luas di masyarakat, yakni politik.

Ikut Mendirikan PKB, Jadi Ketua PPP

KH A. Busyro Karim memberi testimoni atas kepribadian almaghfurlah Kiai Warits. Menurut Kiai Buysro sosok Kiai Warits seorang ‘ulama sekaligus politisi.

“Beliau salah satu ‘ulama besar di Sumenep sekaligus juga seorang politisi yang ulung. Sosok yang penuh pengaruh dan wibawa, serta disegani semua kalangan,” tutur Kiai Busyro pada sejumlah media beberapa waktu lalu.

Kiai Busyro juga takjub atas sikap istiqamah Kiai Warits. Bupati Sumenep dua periode ini, menyebut komitmen politik Kiai Warits yang kokoh berjuang politik di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumenep.

Karier politik Kiai Warits di PPP pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumenep Periode 2004 – 2009. Hingga akhir hayatnya, jalur politik Kiai Warits tetap di PPP, kendati partai pemenang pemilu di Sumenep adalah PKB, dan meskipun tawaran sekaligus pintu terbuka dari PKB senantiasa disediakan bagi cucu Kiai Syarqawi itu.

Tawaran dan pintu itu terbuka karena Kiai Warits merupakan salah satu deklarator berdirinya PKB di Sumenep. Bahkan menurut Kiai Busyro, dirinya ditetapkan sebagai Ketua PKB Sumenep pertamakali pada 1998 silam di sebuah tempat yang tak lain adalah mushalla atau langgar kediaman Kiai Warits.

Lalu apa sebenarnya alasan utama Kiai Warits kukuh di PPP selain manifestasi dari sikap istiqamahan-nya? Padahal pada masa reformasi ini ada sekian banyak kiai yang menarik diri dari PPP dan pindah ke partai politik lain.

Jawabannya (kurang lebih) pernah tertuang pada suatu hari di tahun 2013 kemarin, tepatnya pada saat almaghfurlah memberikan tausyiah pada acara pembekalan bacaleg PPP untuk DPRD Sumenep periode 2014 – 2019 di Pondok Pesantren Aqidah Usymuni, Terate Sumenep.

Beliau berdawuh, “saya ini tetap di PPP, karena asasnya Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah. Kalau asasnya tidak Islam Aswaja lagi, maka demi Allah, saya orang pertama yang akan keluar dari PPP.”

Kiai Warits Menghadap Ilahi Rabb

Sabtu, 22 Februari 2014, bumi Annuqayah menangis. Bersumber dari sebuah warta dari RSUD Slamet Mertodihardjo, Pamekasan, kabar duka yang begitu menggetarkan hati itu datang.

Dalam sekejap, kabar duka itu menjalar ke semua penjuru bagai api yang menjalari seluruh ruangan berminyak. Ya, KH A. Warits Ilyas wafat. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun..

Almaghfurlah meninggalkan seorang isteri bernama Nyai Hj Nafisah Khalid. Putra-putrinya berjumlah delapan orang, yakni, Qurratul ‘Ain (menikah dengan M. ‘Ali Khalil Yasin), Muhammad ‘Ali Fikri (menikah dengan Dwi Sukmawati), Istifadah (menikah dengan Imam Bonjol Jauhari), Nailah (menikah dengan Fathoni), Khatibatul Ummah, M Shalahuddin (menikah dengan Iffatul ‘Afifah), Shafiyah, dan Nur Diana.

Sedangkan cucu almaghfurlah seluruhnya berjumlah enam belas orang, yaitu Athiratun Nufus, Atikah Aly, Muhammad Adlan, Aisyah, Adnan (wafat), Ainun Najah, Hilman al-Hakiem, Maulana Muhammad, Naomi el-Waznah, Hilmia Balqis, Anisa Rahma Maulidya, Muhammad Raushan Fikr, Dani Rahman Fawwaz, Galan Asyraf Ramadhan, Ekhad Labib Muhammad, dan Ahmad Dzulfaniel Farras. (Habis)

RB Moh Farhan Muzammily