Guru Ngaji di Bangkalan Dipukul Tanpa Sebab

×

Guru Ngaji di Bangkalan Dipukul Tanpa Sebab

Sebarkan artikel ini
Guru Ngaji di Bangkalan Dipukul
Ustadz Hasan saat hendak melapor ke Mapolres Bangkalan. (matamadura.syaiful)

matamaduranews.comBANGKALAN-Ustadz Hasan seorang guru ngaji di Desa Klapayan, Kecamatan Sepulu, Bangkalan, Madura jadi korban pemukulan tanpa sebab.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Pelakunya inisial R (51) yang masih tetangga Ustadz Hasan.

Selain dipukul, Ustadz Hasan juga dihardik dengan kata-kata rasis.

Peristiwa pemukulan tersebut terjadi pada Rabu (2/6/2021) pukul 09.00 WIB.

Kronologi Kejadian

Kronologi kejadian berlangsung waktu Ustadz Hasan memperbaiki genteng rumahnya pada Rabu jam 9 pagi.

Saat turun dari tangga. Seketika R menghampiri Ustadz Hasan.

Tanpa sebab. R langsung memaki-maki Ustadz Hasan dengan nada kasar.

Sambil menghardik Ustadz Hasan. R langsung menampar Ustadz Hasan.

“Tanpa sebab, pelaku R langsung memukul saya. Sambil memukul, R juga memaki saya dengan kata-kata kasar,” cerita Ustadz Hasan kepada Mata Madura, usai melapor ke SPKT Polres Bangkalan, Rabu siang.

Saat ditampar. Ustadz Hasan berusaha menepis.

Kendati demikian. Ustadz Hasan mengalami luka memar di bagian bawah mata kanan dan kiri.

Dan luka di bagian leher dan pipi.

“Dari kejadian itu, saya langsung melapor ke Polres Bangkalan. Setelah melapor saya divisum di RSUD Syamrabu Bangkalan,” sambung Ustad Hasan.

Ustadz Hasan ingin pelaku pemukulan dirinya segera ditangkap.

“Kami mohon agar proses penganiayaan terhadap saya pelakunya segera ditangkap,” harap Ustadz Hasan.

Motif Penganiayaan

Kuat dugaan, pelaku memukul korban lantaran emosi dengan korban.

Karor sebagai anak Ustadz Hasan menduga ayahnya korban kesalahpahaman.

Karor cerita, sebulan lalu Ustadz Hasan dminta tolong tetangganya untuk meminang putri dari family, pelaku R.

R terglong famili dari keluarga si putri yang dilamar Ustadz Hasan.

Kata Karor, kedua orang tua putri yang dilamar sudah setuju.

“Pelaku ini ada hubungan family. Tapi family cukup jauh,” cerita Karor.

Kemungkinan besar motifnya-katanya- lantaran pelaku tersinggung karena tidak ada komunikasi dengan R sebelum meminang.

“Kemungkinan pelaku memukul lantaran tidak terima. Padahal kedua orang tua si putri sudah setuju. “Atau bisa jadi ada dendam pribadi di antara keduanya jauh hari sebelumnya,” duga Karor.

Laporan tersebut masuk ke Polres SPKT Polres Bangkalan dengan nomor : LP/B/121/VI/2021/SPKT/POLRES BANGKALAN/ POLDA JAWA TIMUR.

Syaiful, Mata Madura