291 Gempa Susulan Pasca Gempa NTT

×

291 Gempa Susulan Pasca Gempa NTT

Sebarkan artikel ini
291 Gempa Susulan di NTT
Suasana gempa NTT, Selasa, 14 Desember 2021.

matamaduranews.com-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga hari Rabu (15/12) telah terjadi 291 aktivitas gempa susulan(aftershock) pasca gempa utama magnitudo (M) 7,4 di Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12/2021).

BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami setelah gempa NTT tapi kemudian mencabutnya.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

“Hingga hari Rabu, 15 Desember 2021 pukul 09.00 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 291 aktivitas gempabumi susulan (aftershock),” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan resminya, Rabu (15/12/2021).

Sebelumnya dilaporkan wilayah Laut Flores diguncang gempa tektonik. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,59 LS; 122,24 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 km arah Barat Laut Kota Larantuka, NTT pada kedalaman 10 km.

Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Benteng Selayar IV-V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata III–IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Tambolaka, Waikabubak, Waingapu III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Hingga saat ini terdapat laporan kerusakan bangunan gedung dan rumah penduduk di Pulau Selayar, Sulawesi Selatan akibat gempabumi tersebut.

Bahkan, dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini berpotensi tsunami, dengan tingkat ancaman waspada di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata.

Hasil monitoring Tide Gauge menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 cm di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, Nusa Tenggara Timur. Peringatan dini tsunami telah diakhiri pada pukul 12.27 WIB.

Sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan dalam identifikasi sejauh ini sebanyak 230 rumah di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, mengalami kerusakan usai terjadi gempa bumi dengan magnitudo 7,4 di wilayah Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/12/2021).

Selain itu, satu unit gedung sekolah, dua bangunan tempat ibadah dan satu rumah jabatan kepala desa juga terdampak gempa bumi yang berpusat di 7.95 LS dan 122.24 BT itu.

Gempa dengan skala magnitudo 7,4 tersebut dirasakan dan berdampak di tiga provinsi yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mencakup Flores Timur, Kabupaten Sikka, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Buton, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Sabu Raijua, Kota Bau Bau dan Kabupaten Manggarai Barat.

Di Kota Makassar dan Kabupaten Selayar di Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Muna di Sulawesi Tenggara. “Hingga siaran pers ini diturunkan, seluruh anggota BPBD setempat telah turun ke lapangan untuk kaji cepat dan monitoring dampak yang ditimbulkan dari gempa bumi M7.4 itu,” kata Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Selasa (14/12/2021).  (sindonews/kabar24)

KPU Bangkalan