Berita Utama

Ada Janda Renta Tak Tersentuh Bantuan di Pamekasan, Kemana Pemerintah?

×

Ada Janda Renta Tak Tersentuh Bantuan di Pamekasan, Kemana Pemerintah?

Sebarkan artikel ini
SEBATANGKARA: Nenek Asri di gubuknya, Senin (24/10). (Foto/Hasibuddin)
SEBATANGKARA: Nenek Asri di gubuknya, Senin (24/10). (Foto/Hasibuddin)
SEBATANGKARA: Nenek Asri di gubuknya, Senin (24/10). (Foto/Hasibuddin)

MataMaduraNews.com, PAMEKASAN – Meski sudah memasuki usia ke-486 tahun ini, rupanya Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, masih menyisakan banyak keprihatinan dalam hidup warganya. Bagaimana tidak, jika dalam usia yang cukup tua ini Pemerintah Kabupaten bisa tak mengetahui ada warganya yang terlantar dalam puruk kemiskinan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Betapa malang nian nasib rakyat di bawah kuasa pemerintah yang harusnya mengayomi. Jika pada Senin pagi (24/10), Asri, janda kelahiran 1925 silam harus hidup sebatang kara di Dusun Du’alas, Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Pamekasan. Dalam usia renta, juga dalam kemiskinan tak dijangkau perhatian pemerintah, ia bertahan hidup seada dan sebisanya.

“Saya hidup dan makan dari bantuan tetangga,” tuturnya, saat dikunjungi MataMaduraNews.com. Itupun, bantuan tetangga banyak berdatangan terutama bila Idul Fitri menjelang.

Gubuk reyot berukuran 3×5 yang ia tempati, kini adalah satu-satunya harta miliknya. Dan bila hujan lebat disertai angin kencang datang seperti musim ini, “alhamdulillah, saya dipersilahkan singgah di rumah tetangga,” kata Nenek Asri datar.

TAK LAYAK HUNI: Inilah kondisi dalam rumah 3x5 milik Nenek Asri Dusun Du’alas, Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Pamekasan. (Foto/Hasibuddin)
TAK LAYAK HUNI: Inilah kondisi dalam rumah 3×5 milik Nenek Asri Dusun Du’alas, Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Pamekasan. (Foto/Hasibuddin)

Meski tak ada sentuhan dari penguasa, bantuan tetangganya itu ia syukuri. Sebab bila harus bertahan dalam gubuk tak layak huni itu, “takut ambruk,” tambahnya sembari masih berharap uluran tangan dari pemerintah yang seolah tak memperdulikannya.

Sati, salah tetangga Asri menuturkan, seharusnya Asri layak mendapat uluran tangan pemerintah. Bahkan ia menyesalkan bahwa banyak bantuan yang sepertinya justru salah sasaran.

“Harus. Jangan justru yang rumahnya mewah malah dapat bantuan,” kesal Sati.

Sementara aktivis Kesatuan Aksi Lintas Masyarakat (KALAM) Pamekasan, Elman Duro, menyebut pemerintah masih lamban dalam hal pendataan kemiskinan dan cenderung tidak tepat sasaran. Ia menilai Pemkab Pamekasan belum punya data masyarakat miskin yang valid, sebab saat dimintai keterangan kepada pihak terkait justru data yang diberikan cenderung mengada-ada.

“Kok malah pihak Koramil yang justru jadi garda terdepan? Ini kan tugas utama eksekutif,” sesalnya, saat ditemui MataMaduraNews.com.

Saat ditanya lebih lanjut, Elman mencontohkan kasus di Dusun Jumiang, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. Disana, kata dia, justru Koramil setempat yang bertindak sigap membantu warga yang senasib dengan Asri.

“Saya harap hal ini segera ditangani pemerintah. Utamanya pihak terkait, harus benar-benar detail dalam pendataan,” pungkasnya.

Hasib, Mata Pamekasan