matamaduranews.com-SUMENEP-Belakangan ini Ketua DPC Perempuan Bangsa (PB) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Hj. Nurfitriana Busyro gencar silaturahim ke sejumlah tokoh dan pengurus PB level kecamatan.
Sebelumnya, Nurfitriana Busyro yang merupakan anggota DPRD Jatim dari PKB itu menyempatkan silaturahim kepada istri sesepuh PKB Sumenep, alm. KH. Ahmad Basyir AS, Nyai Hj. Umamah Basyir di Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Latee Guluk-Guluk.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kemarin sore, Jumat (13/09/2019), dia kembali sambung tali silaturahim kepada ulama kharismatik, KH. Imron Syahruddin, Pengasuh Ponpes Nurul Huda Pakamban Laok, Kecamatan Pragaan.
“Tujuan (saya) minta doa kepada para ulama, untuk kebesaran PKB,” katanya, Sabtu (14/09/2019).
Akan tetapi, sebelum bersilaturahim kepada Kiai Imron Syahruddin, terlebih dahulu Bunda Fitri ditemani Tin Mayyah, Ketua terpilih PC Fatayat NU yang tak lain juga Sekretaris DPC PB Sumenep, melakukan silaturahim dengan santri dan tokoh masyarakat di Pondok Pesantren Al-Ihsan Jaddung, Pragaan di bawah asuhan KH Nashih Fauzi.
“Terakhir silaturahim sekaligus konsolidasi pengurus Perempuan Bangsa (PB) Kecamatan Pragaan,” ujar ketua organisasi sayap partai besutan Gus Dur itu.
Ditanya apakah semua gerakan tersebut ada hubungannya dengan isu bakal nyabup pada Pilkada 2020 nanti, Bunda Fitri hanya menjawab ingin menghidupkan dan memaksimalkan PB sebagai mesin politik PKB.
“Silaturahim ini bagian dari revitalisasi kepengurusan PB di setiap kecamatan. Target saya setahun ke depan, kepengurusan partai benar-benar menjadi mesin partai yang efektif dan produktif di internal Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Sumenep,” paparnya.
Karena itu, sebagai langkah awal yang bakal dilakukan pastinya dengan cara memperkuat PAC Perempuan Bangsa seluruh Sumenep. Kemudian juga ranting dan anak ranting.
“Insyaallah, kalau PB kuat dan solid PKB akan semakin besar dan berjaya di masa mendatang. Semoga silaturahim ini membawa manfaat dan barokah,” harap Bunda Fitri.
Rusydiyono, Mata Madura