MataMaduraNews.com-BANGKALAN-Puluhan aktifis Aliansi Mahasiswa STKIP Bangkalan yang mengatasnamakan Aliansi Bem, HMJ,UKM STKIP PGRI Bangkalan (ABHU)  mendemo Polres Bangkalan, Selasa (29/8/2016).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Mahasiswa menilai Polres Bangkalan lamban dalam menangani kasus begal yang menimpa rekan mahasiswanya, bernama  Reni Indriyani mahasiswa STKIP Bangkalan yang terjadi pada Kamis, 25/8/2016 siang lalu. Kondisi Reni hingga kini saat masih belum sadar dan mendapat perawatan di RSHL Surabaya akibat kepalanya terbentur jalan.
Korlap aksi Hobir mengatakan bahwa kedanganya ke Polres Bangkalan untuk meminta kejelasan kepolisian bertindak cepat dalam menangani kasus begal yang menimpa temanya tersebut. ‘Sesuai dengan tugas dan wewenang kepolisian adalah memelihara keamanan, ketertiban masyarakat menegakan hukm dan perlindungan masyarakat maka kami minta pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku pembegalan, ‘’ ujarnya
Hobir pun menambahkan jika semua mahasiswa pada umumnya ingin merasakan kenyamana ketika dalam perjalanan menuju kampus dan rumahnya. “Kami ingin berangkat dengan tenang dan pulang dengan selamat dan tidak merasa ketakutan akan begal motor,’’ imbuhnya.
Maraknya aksi begal yang terjadi di Bangkalan akhir-akhir ini memang membuat resah masyarakat tak terkecuali mahasiswa. Pasalnya pembegalan motor kini sudah tidak mengenal waktu siang atau malam.
Menanggapi tuntutan mahasiswa, Kapolres Bangkalan AKBP Anisullah M Ridha menyatakan bahwa pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan terhadap para pelaku begal yang saat ini meresahkan masyarakat. “Kita sedang berupaya melakukan penyeledikan tentang para pelaku begal . Dan kami sudah menghimbau kepada masyarakat untuk kembali menghidupkan siskamling dan ronda malam,’’ ungkapnya kepada massa aksi.
Kapolres Anis pun menambahkan bahwa titik yang saat ini menjadi sasaran empuk para pelaku aksi begal adalah kawasan sekitar kampus. ‘’Titik yang paling rawan untuk saat ini memang daerah sekitar kampus. Maka dari itu kami meminta setiap kos mahasiswa harus ada satpamnya,’’tambahnya.
Selain itu, Anis mengaku bahwa telah melakukan koordinasi dengan BPWS yang berjanji akan membangun pos polisi dan lampu penerangan jalan (LPJ) di sepanjang jalan kampus UTM sampai ke desa Sukolilo. Tapi, aparat yang jaga di beberapa pos singgah itu, tidak 24 jam. Untuk mengisi kekosongan di pos singgah, nantinya akan ada patroli dari Polres Bangkalan maupun dari Polsek Kamal yang akan terus memantau tempat-tempat yang dinilai rawan curas.
“BPWS telah berjanji akan membangun pos singgah dan LPJ di sepanjang jalan desa Sukolilo hingga kampus UTM. Nantinya anggota, reserse dan intel secara bergantian akan berjaga di pos singgah dan mengawasi keamanan selama 24 jam,â€Â pria kelahiran Aceh.(eko)