
MataMaduraNews.com, SUMENEPÂ – Joint Space Operations Center (JSpOC), Amerika Serikat memperkuat dugaan bahwa serpihan benda asing di Sumenep, Senin (26/09) pagi, berasal dari Roket Falcon 9. Falcon 9 yang mengantarkan satelit komunikasi milik perusahaan Jepang.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Menurut data JSpOC, badan Roket Falcon 9 diperhitungkan memasuki atmosfer bumi kembali pada Senin (26/09) kemarin pada pukul 02.26 UTC atau pukul 09.26 WIB di atas Laut Jawa, seperti dilansir dari spaceflight101.com edisi 26 September 2016.
Media khusus yang menyoroti teknologi luar angkasa itu menuliskan, lintasan kembali roket itu seperti yang disampaikan JSpOC, di atas Laut Jawa, tampaknya selaras dan bisa mengkonfirmasi bahwa serpihan itu berasal dari Roket Falcon 9.
Posisi dan waktu kembali sebenarnya hanya berbeda tipis dari data yang diperhitungkan JSpOC. Data JSpOC hanya meleset 3 menit lebih awal dan jatuh di koordinat yang mengarah lebih ke barat dari yang diperkirakan. Koordinat yang diberikan JSpOC setelah serpihan itu ditemukan identik dengan data JSpOC yang diperkirakan 80 menit sebelum kejadian serpihan itu jatuh.
Bagian roket yang jatuh itu setinggi 14 meter, jatuh saat bahan bakar yang bisa menghasilkan api itu sudah habis. Jalur kembalinya bagian roket ini sebelum jatuh di Madura melintasi selatan Afrika, menuju Madagaskar, Samudera Hindia hingga mendekat Indonesia dengan lintasan barat data menuju timur laut. Bagian Roket Falcon 9 itu juga sempat melintas di atas Pulau Cocos dan Pulau Christmas sebelum melintas di atas Pulau Jawa, melewati selatan Surabaya sebelum mencapai Madura.
Dua potong serpihan benda yang ditemukan di Madura itu dideskripsikan sebagai tabung silinder sepanjang 150 cm dengan diameter 60 cm, dengan komposit material dan memiliki nomor seri. Deskripsi bendanya menunjukkan tangki bagian atas roket yang menyimpan gas dengan tekanan tinggi dan kemudian mengalami pemanasan yang tinggi di udara yang disalurkan ke tangki bahan bakar untuk menjaga tekanan yang tepat saat beroperasi.
Menurut laporan warga lokal, sedikitnya 4 obyek terkait Falcon 9 ditemukan, 2 di antaranya ditemukan di perairan dangkal tak jauh dari pantai. Dilaporkan juga adanya suara sonic boom, yang memang identik dengan bagian roket yang kembali ke Bumi.
 Bisa diduga kuat bahwa serpihan-serpihan roket itu jatuh di wilayah itu, meski bagian komponen yang padatnya seperti MVac Engine (Merlin Engine tunggal) di bagian Interstage diperhitungkan jatuh lebih jauh, sekitar 250 km di lepas pantai Laut Jawa.
 Meski demikian, serpihan roket yang kembali ke Bumi di wilayah yang padat penduduk seperti di Sumenep adalah kejadian langka. Karena serpihan roket itu bisa berbahaya bagi warga di daratan Bumi, mengancam nyawa dan properti. Maka teknik mitigasi dengan menghitung data kembalinya serpihan roket ini ke Bumi bisa diperhitungkan jatuh di atas wilayah yang jarang penduduknya.
 Berikut data perhitungan kembalinya serpihan roket (Re-entry Data) Falcon 9 dari JSpOC dan Spaceflight101.com:
 NORAD ID: 41730
Type: Falcon 9 R/B
Origin: USA
Object: Falcon 9-028 Second Stage
Mass: ~4,000-5,000 Kilograms
Launch: August 14, 2016 – 05:46 UTC
Launch Site: SLC-40 Cape Canaveral
Launch Vehicle: Falcon 9 FT
Ascent Duration: 32 Minutes
Payload: JCSat-16
 Initial Orbit: 74 by 34,400km, 20.91°
Last Orbit Data: 92 by 788km, 20.8°
 Re-Entry Prediction: September 26, 2016 – 02:26 UTC
Re-Entry Location: Madura, Indonesia.
Sumber: newsdetik.com