Berita Utama

Bupati Sumenep: Peringatan HUT RI ke 72 Itu Menghapus Kemiskinan

×

Bupati Sumenep: Peringatan HUT RI ke 72 Itu Menghapus Kemiskinan

Sebarkan artikel ini
BERI HORMAT: Bupati Busyro Karim (tengah) bersama Forkompimda waktu upacara HUT RI ke 72, Kamis (17/08). (Foto Rusydiyono, Mata Madura)
BERI HORMAT: Bupati Busyro Karim bersama Forkompimda waktu upacara HUT RI ke 72, Kamis (17/08). (Foto Rusydiyono, Mata Madura)
BERI HORMAT: Bupati Busyro Karim (tengah) bersama Forkompimda waktu upacara HUT RI ke 72, Kamis (17/08).
(Foto Rusydiyono, Mata Madura)

MataMaduraNews.com – SUMENEP – Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur KH A. Busyro Karim memaknai kemerdekaan ini dengan mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan pelayanan dasar. Seperti peningkatan mutu pendidikan dan kesehatan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Orang nomor satu di Sumenep itu menegaskan, setelah negara ini merdeka, sebagai warga negara tidak usah memikirkan tentang pola dan bentuk negara. Apalagi Pancasila sebagai dasar negara sudah final dan harus ditaati. Karenanya, bentuk negara dan sistem pemerintahan tidak usah dibahas kembali sebagaimana mencuat selama ini.

“Bukan waktunya lagi membicarakan tentang bentuk negara dan sistem pemerintahan, tetapi bagaimana cara berpikir mengisi kemerdekaan ini,” ucap Bupati Busyro, Kamis (17/8/2017).

Bagi suami Nurfitriana itu, kemerdekaan harus dijadikan sebagai gerakan menghapus kemiskinan di tanah Sumenep. Karena data menyebutkan, jika warga miskin di Bumi Sumekar sampai saat ini masih berjumlah 20,9 persen. Semua itu, kata Bupati harus dicarikan solusi, sehingga angka kemiskinan bisa terhapus. Tentu saja, penghapusan harus dimulai dengan cara meningkatkan penghasilan warga, terutama di bidang pertanian.

“Salah satu upaya peningkatan kesejateraan petani dengan cara memberi bantuan alat produksi dan benih,” sebutnya.

Tidak hanya itu, sebagai refleksi Kemerdekaan Indonesia di usianya yang ke 72, Bupati berkomitmen akan meningkatkan mutu pelayanan dasar, yakni masalah pendidikan dan kesehatan. Selain kemiskinan, ke depan kedua pelayanan utama tersebut ditargetkan lebih baik.

“Semua masyarakat harus punya akses pendidikan dan akses kesehatan,” tegasnya.

Rusydiyono, Mata Madura