Cerita Etto; Ketua Panitia Pilkades Juruan Laok Batuputih yang Berujung Rusuh

×

Cerita Etto; Ketua Panitia Pilkades Juruan Laok Batuputih yang Berujung Rusuh

Sebarkan artikel ini
Kertas suara untuk pemilih di Pilkades Juruan Laok terlihat berhamburan di tanah usai sikap bringas warga merusak kotak dan kertas suara. (foto untuk matamadura)

matamaduranews.comSUMENEP-Pilkades Juruan Laok, Kecamatan Batuputih, Sumenep, Kamis (7/11/2019) menyita perhatian banyak orang.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Ketika ratusan massa bersikap bringas. Merusak tempat pemungutan suara (TPS). Kotak dan kertas suara dihancurkan. Kursi dan tenda untuk pemilih dirusak.

Secara tiba-tiba, aparat keamanan dari Polres Sumenep minta ke panitia Pilkades agar menghentikan pelaksanaan pemungutan suara Pilkades serentak.

Di balik kekisruhan warga Desa Juruan Laok di Pilkades itu. Ada cerita pilu dari Etto, selaku Ketua Panitia Pilkades Juruan Laok.

Kepada sejumlah media, Pak Etto bercerita awal kekisruhan itu terjadi. Sekitar dua jam berlalu dimulai pencoblosan. Ada sekitar seribu warga telah menyalurkan hak pilihnya.

Saat itu, Pak Etto melihat batu kerikil mulai melayang ke arah panitia. Ratusan warga berduyun-duyun merangsek ke TPS. Semua kotak suara yang ada di TPS diambil paksa. Dilempar ke luar oleh kerumunan massa.

Pak Etto dikepung massa.  “Enam orang pegang saya. Baju saya robek,” cerita Etto.

Kekisruhan itu, barang pribadi milik panitia Pilkades ikut hilang. “Uang panitia sebesar Rp 6 juta hilang, dua handphone, masih kita inventarisir juga yang lainnya,” tambah Etto kepada sejumlah wartawan, Sabtu (9/11/2019).

Etto dikepung enam orang. “Ada 25 petugas polisi yang berjaga di lokasi. Saat saya dipegang 6 orang, gak ada yang nolong, tiba-tiba seorang anggota TNI mendekat. dan mengevakuasi dari lokasi. Saya berterima kasih kepada anggota TNI itu. Kalau tidak ditolong, mati saya,” kenang Etto yang memliki nama lain Hartono.

Selaku Ketua Panitia Pilkades Juruan Laok, Etto selalu melaporkan perkembangan per jam ke petugas keamanan. Dirinya selalu berkoordinasi ke aparat keamanan.

Etto menyebut ada pertemuan para perusuh yang juda dilaporkan sebelum insiden. Saat 300 massa mulai bergerak ke lokasi Pilkades juga disampaikan. Kerusuhan pun terjadi.

Pasca kejadian itu, Pilkades Juruan Laok ditunda. Akan kembali digelar Pilkades tanggal 14 November mendatang.

Pak Etto mengaku tak gentar dengan seribu ancaman untuk melaksanakan pesta demokrasi di Desa Juruan Laok. Seluruh panitia Pilkades juga diserang bolak-balik.

Rumah Pak Etto sempat akan dibakar. Beruntung berhasil digagalkan. Rumah salah satu Cakades sempat dilempari bom ikan.

Pak Etto menyebut upaya penggagalan Pilkades Juruan Laok terencana dan terstruktur.

Saat ini, proses persiapan pelaksanaan Pilkades ulang Desa Juruan Laok telah dikomunikasikan ke panitia tingkat kabupaten. Laporan ke Bupati Sumenep sudah disampaikan. Intinya, Pak Etto berharap Pilkades Juruan Laok tetap digelar.

Selaku Ketua Panitia Pilkades Juruan Laok, Pak Etto berharap Polres Sumenep menangkap otak aksi penyerangan lokasi Pilkades Juruan Laok.

“Otak penyerangan itu bukan dua orang yang ditangkap kemarin. Ada aktornya. Dan polisi belum menangkap otaknya,” terang Hartono yang juga pengurus harian PWI Sumenep.

Hambali Rasidi