matamaduranews.com – Nama Wakil Ketua DPRD Sumenep dari PKB, Dul Siam, sempat dikaitkan dengan polemik ijazah milik Arsan, Kepala Desa Kangayan-yang kini ditangani Kejaksaan Negeri Sumenep.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Namun, kolega dekatnya, Ramzi, dengan tegas menyatakan: “Clear. Dul Siam tak terlibat kasus ijazah Kades Arsan.”
Pernyataan itu disampaikan Ramzi saat dikonfirmasi Mata Madura via sambungan telepon, Kamis sore, 1 Mei 2025.
Ramzi menjelaskan bahwa Dul Siam hanya pernah dimintai keterangan oleh Polres Sumenep terkait ijazah Paket C milik Arsan yang digunakan saat mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Kangayan di tahun 2019.
“Waktu itu, Bang Dul hanya bantu bawa ijazah Paket C dari lembaga Madi Laut Sapeken untuk dilegalisir ke Dinas Pendidikan. Tidak lebih. Sebatas bantu legalisir saja ke dinas,” terang Ramzi.
Ramzi juga membantah kabar yang menyebut Dul Siam menandatangani ijazah Madrasah Tsanawiyah (Mts) Nurul Islam Desa Sapangkur Besar, Sapeken—yang digunakan Arsan dalam pencalonan kades tahun 2013.
“Ijazah itu atas nama Nurul Hayati, bukan Arsan. Bang Dul mengaku tidak pernah tanda tangan ijazah atas nama Arsan. Dan ijazah Mts itu faktanya memang tidak pernah ada,” tegasnya.
Penjelasan Ramzi ini sekaligus meluruskan isu yang berkembang di media sosial. Dan memastikan bahwa Dul Siam tidak punya kaitan dengan kasus ijazah palsu yang menimpa Arsan, baik di tahun 2013 maupun 2019.
“Sekali lagi, clear! Bang Dul gak ada urusan sama sekali dengan ijazah Kades Arsan,” tutup Ramzi. (ham)
