CT Scan Rusak, Pasien Tak Mampu di RSUD Bangkalan Harus Bayar ke RS PHC

×

CT Scan Rusak, Pasien Tak Mampu di RSUD Bangkalan Harus Bayar ke RS PHC

Sebarkan artikel ini
Direktur RSUD Syamrabu, dr. Nunuk Kristiani saat dikonfirmasi Mata Madura, Senin. (matamadura.syaiful)

matamaduranews.comBANGKALAN-Alat Computerized Tomography (CT) Scan milik RSUD Syamrabu Bangkalan  sedang rusak.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Akibatnya, pasien RSUD Syamrabu yang butuh fasilitas alat CT Scan harus dirujuk ke rumah sakit luar.

Kisah ini dialami korban kecelakaan asal Tanah Merah, Bangkalan saat mengalami pendarahan di kepala-nya.

Keluarga pasien asal Tanah Merah yang tak mau disebut namanya bercerita. Pada Jumat malam (31/7/2020) keluarganya yang berumur 18 tahun mengalami kecelakaan.

Bagian kepala korban terbentur sehingga pendarahan.

Saat kecelakaan itu, korban langsung dirujuk ke RSUD Syamrabu Bangkalan. Tapi korban tak bisa langsung diperiksa gara-gara alat CT Scan milik RSUD Syamrabu rusak.

Si pasien disarankan dirujuk rumah sakit yang memiliki alat CT Scan.

“Alat CT-Scan di Rumah Sakit Bangkalan rusak. Dokter menyarankan untuk pemeriksaan CT Scan ke RS PHC Surabaya. Berangkatlah kami ke sana. Biaya CT Scan kurang lebih hampir Rp 3 juta, kami yang bayar,” ceritanya, kepada Mata Madura, Senin (3/8/2020).

Usai di CT-Scan, si korban kembali dibawa ke RSUD Syamrabu, Bangkalan oleh petugas RSUD Syamrabu.

“Usai korban di-CT Scan di Rumah Sakit PHC Surabaya. Si pasien dibawa ke RSUD Syamrabu Bangkalan untuk menjalani perawatan,” sambungnya.

Keluarga si pasien mengeluh. Keluarga pasien berharap bisa menikmati fasilitas pelayanan kesehatan murah atau gratis karena tergolong pasien tak mampu.

“Kami tak ada biaya. Putra kami yatim. Ekonomi kami tak mampu. Sangat disayangkan. Fasilitas CT Scan di rumah sakit milik pemerintah tak bisa digunakan. Jadi keringanan biaya tak dapat kami rasakan,” keluh keluarga pasien.

Keluarga pasien bercerita, sudah lebih 4 hari korban menjalani perawatan di RSUD Syamrabu. Saat CT Scan di PHC Surabaya, diketahui ada penyumbatan darah di kepala. Sejak awal dirawat belum merespon pembicaraan.

“Sampai sekarang kondisi pasien belum stabil, tidak sadar,” cerita keluarga korban.

Sementara itu, Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan, dr. Nunuk Kristiani mengatakan, kerusakan alat CT Scan di RSUD Syamrabu sudah kerap terjadi. Bu dokter menyebut sudah waktunya alat CT Scan itu diganti.

dr Nunuk menyebut, kerusakan CT Scan RSUD Syamrabu terjadi sejak tiga bulan lalu.

“Memang kerusakan sudah terjadi sejak tiga bulan lalu,” terang dr Nunuk saat dikonfirmasi Mata Madura, Senin (3/8/2020).

dr Nunuk menjelaskan, CT Scan merupakan alat untuk mendiagnosa pasien jatuh atau benturan kepala. Tergantung kategorinya. Apakah ringan, sedang atau berat.

“Jika kategori ringan, alternatif alatnya kami sediakan. Jika kategori berat, alternatifnya harus CT Scan dan dirujuk ke RS lain. Tetapi penganan operasinya tetap di kami. Karena kami juga sudah ada dr spesialis syaraf,” paparnya.

Mengenai perbaikan CT Scan, dr Nunuk mengatakan, sedang melakukan analisa kebutuhan. dr Nunuk memperkirakan kurang lebih biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan CT Scan itu sebesar Rp 2 miliar.

“Tak mudah, menganggarkan perbaikan alat dengan uang miliaran. Harus melibatkan pihak terkait. Kurang lebih Rp 2 miliar untuk perbaikan. Itu pun harus diperbaiki di luar negeri. Semoga tahun ini sudah bisa difungsikan kembali,” pungkasnya.

Syaiful, Mata Madura