matamaduranews.com–SUMENEP-Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur terus berupaya mencari format terbaik untuk meningkatkan kualitas anak didik. Salah satunya melalui Konsultasi Publik Program Inovasi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kegiatan bertajuk ‘Konsultasi Publik Analisis APBD Fungsi Pendidikan Pro Mutu Pembelajaran di Kabupaten Sumenep’ itu diadakan hari ini, Kamis (07/02/2019) bertempat di Hotel Utami Kolor, Sumenep.
Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim menjelaskan, program inovasi tersebut merupakan kemitraan antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Australia untuk meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, dan inklusi bagi siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) atau yang sederajat khusus kelas awal. Program kemitraan itu, kata dia, sudah berjalan sejak tahun 2016 hingga tahun 2019 ini.
“Khusus di Kabupaten Sumenep, fokus programnya adalah literasi,†terang suami Nurfitriana dalam sambutannya, Kamis (07/02/2019).
Karena itu, tegas Bupati Busyro Karim, program inovasi harus disokong dengan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut sesuai dengan amanah undang-undang bahwa anggaran untuk pendidikan minimal 20 persen dari postur APBD yang ada.
“Tahun 2019 ini (anggaran pendidikan, red) sebesar Rp 692 milyar atau 28 persen dari APBD,†ungkapnya.
Dari dana tersebut, lanjut politisi PKB itu, dia menyarankan agar mengalokasikan anggaran fokus untuk mutu pembelajaran, khususnya yang berkaitan peningkatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di kelas. Langkahnya dengan melakukan penambahan sub kegiatan dalam kegiatan yang telah ada, realokasi anggaran dan penambahan kegiatan baru yang meningkatan mutu pembelajaran secara langsung.
“Pelatihan guru PAUD dan SD kelas awal melalui KKG di gugus secara berkelanjutan fokus pada peningkatan literasi dan numerasi,†pesan Bupati Busyro Karim.
Rusydiyono, Mata Madura