Hukum dan KriminalNasional

Ditusuk Orang Tak Dikenal, Wiranto Langsung Tersungkur. Ini Kronologinya

×

Ditusuk Orang Tak Dikenal, Wiranto Langsung Tersungkur. Ini Kronologinya

Sebarkan artikel ini
Penusukan Wiranto
Menko Polhukam Wiranto tersungkur usai ditusuk orang tak dikenal di Menes, Pandeglang, Banten. (Foto/Srcreenshot Video)

matamaduranews.comPANDEGLANG-Insiden penusukan yang menimpa Menko Polhukam Wiranto, Kamis (10/10/2019), di Pandeglang, Banten, terekam dengan jelas melalui salah satu video yang viral di media sosial dan media elektronik. Mantan Panglima ABRI di masa Orde Baru ini terlihat langsung tersungkur sambil memegangi perut bagian kirinya.

Wiranto ditusuk saat hendak kembali usai kunjungan di Menes, Pandeglang, Banten. Pelaku penusukan diduga bergerak lewat belakang polisi yang melakukan penjagaan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

“Ada dua (pelaku penusukan; red), yaitu suami-istri, yang menerobos masuk penjagaan kemudian melakukan upaya penganiayaan terhadap beliau namun berhasil dicegah namun tidak sepenuhnya sehingga beliau mengalami luka penusukan,” kata Kapolda Banten Irjen, Tomsi Tohir kepada wartawan.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu Wiranto dalam agenda kunjungan ke salah satu pondok pesantren. Sang menteri melakukan peletakan batu pertama di sana.

Sesuai agenda yang disebar kementerian, Wiranto meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla’ul Anwar di Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Pandeglang.

Dilansir dari Antara, peristiwa upaya penusukan terjadi saat Wiranto turun dari kendaraan, namun secara tiba-tiba ada orang tidak dikenal menusuknya.

Seperti disebut di atas, meski penyerangan dilakukan seorang diri, namun diketahui pelaku sebelumnya berdua dengan seseorang perempuan, yaitu istrinya. Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap peran istri pelaku tersebut.

Keduanya saat ini polisi telah mengamankan pelaku penyerangan terhadap Wiranto. “Pelaku telah diamankan,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.

Redaksi

KPU Bangkalan