Advertorial

DPMD Sumenep Gelar Bimtek Profil Desa, Ini Tujuannya

×

DPMD Sumenep Gelar Bimtek Profil Desa, Ini Tujuannya

Sebarkan artikel ini
DPMD Sumenep
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Ekonomi DPMD Sumenep, Tabrani saat menyampaikan sambutan pada Bimtek Profil Desa mewakili Kepala DPMD Sumenep, Moh. Ramli. (Foto Rusydiyono/Mata Madura)

matamaduranews.com-SUMENEP-Guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur gelar Bimbingan Teknis Profil Desa.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Bimtek bertajuk ‘Desa Membangun’ bagi Tenaga Ahli (TA), Pendamping Desa (PD), dan Pendamping Lokal Desa (PLD) itu akan digelar dengan dua tahapan bertempat di Hotel Utami Sumenep.

Tahap I dilaksanakan hari ini, Selasa (24/9/2019). Sedangkan untuk tahap II dijadwalkan besok, Rabu (25/9/2019).

Kepala DPMD Sumenep, Moh. Ramli melalui Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Ekonomi, Tabrani menyebut perencanaan sebuah pembangunan akan dinilai tepat apabila didasari data atau profil desa yang valid.

Alasannya, validasi data akan menjadikan sebuah program tepat sasaran dan sesuai kebutuhan.

“Untuk itu Pemerintah Kabupaten bersama TA, PD dan PLD diharapkan bersama-sama Pemerintah Desa menggali segenap potensi yang ada serta merencanakan pengembangan potensi tersebut untuk mewujudkan desa yang maju dan mandiri,” papar Tabrani di depan TA, PD, dan PLD.

Tabrani menyampaikan, pasca kegiatan itu dia berharap bisa mempercepat implementasi penyusunan profil desa dan kelurahan berbasis teknologi informasi, yang relevan untuk dasar perencanaan pembangunan.

Pelaksanaan Bimtek tersebut juga diharapkan bisa meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan yang berorientasi pada potensi sumber daya desa dan kelurahan.

“Targetnya optimalisasi produk unggulan desa melalui inovasi BUMDes dan pemantapan persiapan Lomba Desa tahun 2020,” ujarnya.

Yang terpenting, tambah Tabrani, langkah ini diharapkan mampu menghapus stigma lama tentang desa yang terkesan sebagai ‘sapi perah’ penguasa dan orang-orang yang berkepentingan.

“Desa harus menjadi subjek pembangunan, sehingga masyarakat bisa memaksimalkan perannya dalam meningkatkan pembangunan desa,” tegas Tabrani.

Rusydiyono, Mata Madura