matamaduranews.com–BANGKALAN-Kepala SDN Pangeranan 4, Kecamata Kota Bangkalan, Madura, Endang Komala Dewi bersikap kasar ke wartawan Mata Madura, Rabu siang (28/8/2019). Penyebabnya, dia tak ingin jumlah siswa SDN Pangeranan 4 diekspose oleh media.
“Saya sudah ke Pak Risal, Dinas Pendidikan Bangkalan bagian dana Bos. Kalau sampai dilaporkan sembarangan, saya akan melacak juga. Karena saya yang ngebosi anak-anak Sukwan tiap bulan. Karena muridnya sedikit di Pangeranan 4, tapi sukwannya banyak. Jadi saya yang bayar semua. Bukan malah untung, tapi malah bangkrut,” ucap Endang Komala dengan nada tinggi serta amarah ke wartawan Mata Madura yang menemuinya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Menurutnya, data Dapodik tahun ajaran 2019/2020 masih belum diminta sama Koordinator Wilayah (Korwil). Dan data terbaru masih belum diinput.
“Data siswa baru kelas 1, memang belum diinput ke dalam Aplikasi Dapodikdasmen Versi 2020 yang digunakan untuk input data Semester 1 Tahun Ajaran 2019/2020. Meskipun pada kenyataannya, murid kelas 1 di Pangeranan 4 tidak ada muridnya untuk tahun ajaran baru,” tambahnya.
Kasek Endang Komala selama wawancara berlangsung, tidak menunjukkan bukti otentik berupa data Dapodik yang riil pada tahun 2018/2019. Wawancara selama kurang lebih 20 menit, hanya disuguhi amarah ke wartawan Mata Madura.
“Masuk sekolah kan tanggal 15 Juli dan sekarang masih Agustus. Jadi belum diinput untuk data terbaru se kabupaten. Dan saya pun masih belum tanda tangan,” sambungnya.
Endang mengaju jika dirinya tidak semena-mena terhadap para guru Sukwan. “Semua saya gaji lebih daripada semestinya. Saya bangkrut dek, buat bayar honor tenaga Sukwan karena banyak sekali Sukwannya,” terang Ibu Endang.
Baca Juga: SDN Pangeranan 4 Diduga Manipulasi Data Dapodik Siswa Kelas 1
Suasana semakin keruh saat wartawan Mata Madura hendak mengambil dokumentasi foto Endang saat kemarahan. Emosinya kian memuncak. “Kamu foto saya ya? Ayoo ngaku? Jangan sembarangan foto orang yah? Saya banyak kenalan polisi, saya laporkan nanti,” gertaknya dengan nada marah. Suasana tambah mencekam.
Ditengah suasana tegang, Endang mengatakan, “Jangan sembarangan ya kamu sama saya. Saya ini keluarga terpandang, dek. Pak Budi Sekda itu saudara saya. Anak saya juga Guru Matematika SMA 1 sudah sertifikasi juga. Satunya lagi ada di dinas Kabupaten. Dan satunya lagi kerja pelayaran jadi Kapten,” ngakunya ke wartawan Mata Madura.
Sebelumnya, Kasek Endang menjelaskan ke Mata Madura bahwa untuk kelas 1, memang tidak ada siswanya sama sekali. “Tahun ajaran 2019/2020 ini, kami tidak mendapatkan siswa baru,” ucapnya, saat dihubungi Mata Madura, Selasa (27/8/2019).
Endang Komala Dewi mengakui, untuk kelas 1 memang tidak ada siswanya. “Maaf-maaf, Pak memang tidak ada siswa kelas 1. Dikabarkan katanya disuruh jangan masuk ke SDN Pangeranan 4, seperti itu, Pak. Jadi tidak ada murid kelas 1, Pak,†dalih Endang.
Syaiful, Mata Bangkalan