
MataMaduraNews.com-BANGKALAN-PEMUDA satu ini, memang sedikit beda. Secara umum, pemuda identik dengan hedonisme. Tidak demikian dengan Ahmad Jakfar,  pemuda asal Desa Lombeng Laok Kecamatan Blega. Kesulitan ekonomi yang dialami keluarganya tidak lantas membuatnya menyerah lalu berpangku tangan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Setelah lulus sarjana pendidikan Bahasa dan Sastra Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Bangkalan, ia mengabdikan diri demi kemajuan pendidikan di desanya sambil menjabat Kepala MTs Fastabiqul Khoirot. Selain dunia pendidikan, kepedulian dia terhadap rakyat kecil juga menjadi sarana  di Pendamping Program Keluarga Harapan Kementrian Sosial di Desanya.
Bukan Jakfar-begitu panggilan akrabnya, jika hanya puas dan berbangga diri dengan sederet keberhasilan. Di sela kesibukan pemuda yang dikenal vocal saat menjadi aktivis di bangku kuliah ini, kini mencoba keberuntungan di usaha kuliner.
Mulai hari Jum’at tanggal 07 Oktober 2016 lalu, terletak di Jl Raya Baban Kecamatan Blega, Jakfar meresmikan usaha yang diberi nama WARUNG RAKYAT. Dengan menu spesial Roti dan Pisang Bakar khas Jakarta. Bagai gayung bersambut upayanya untuk menjadi wirausaha muda mendapat apresiasi dan dukungan dari berbagai kalangan termasuk teman-teman sesama aktif di dunia pergerakan. Itu terlihat dari semangat teman-teman Jakfar yang datang untuk sekedar mencicipi lezatnya menu andalan warungnya. Seperti Misbah, Direktur Leksdam yang menyempatkan diri datang dari Kota Bangkalan sekitar 27 km ke Kecamatan Blega untuk membuktikan Roti dan Pisang Bakar spesial hidangan Warung Rakyat Jakfar seperti yang diupload di media sosial beberapa hari yang lalu.
Selain dari kota Bangkalan, Maskur aktivis Partai NasDem, Sampang sekitar 28 km dari Kecamatan Blega juga ikut hadir untuk mencicipi Pisang Bakar khas Jakarta menu spesial dari warung rakyat yang letaknya tidak jauh dari Kantor KUA Kecamatan Blega.
Bagaimana rasanya? “Wah pokoknya mak nyos..,” cerita Misbah, kepada MataMaduraNews.com. Penasaran dengan kisah Misbah, Mata Bangkalan tertarik untuk datang dan mencicipi menu andalannya. “Hemm, emang luar biasa. Rasa pisang yang digoreng nambah selera makan,” testimoni Aliman Harish, Kabiro Mata Madura di Bangakalan.
Jakfar punya istikharah memilih nama Warung Rakyat. Apa itu? “Pertama, sekarang banyak pengusaha yang memberi nama usaha dengan istilah kebarat-baratan dengan Bahasa Inggris segala. Sehingga ada kesan menghilangkan nuansa asli ke Indonesiaan. Kedua, saya punya kebiasaan berkumpul dan berbaur dengan masyarakat bawah, seperti tukang becak, guru, petani, pedagang dsb. Dengan kebiasaan itu menginspirasi saya untuk melabeli usaha dengan nama Warung Rakyat,” cerita Jakfar sambil terkekeh.
Karena itu, Jakfar berharap Warung Rakyat yang baru dirintisnya, bis amenjadi wadah curhat semua kalangan sambil menikmati menu yang ia disediakan. “Warung ini bisa jadi tempat berwacana,” sambungnya.
Jakfar bercerita bahwa dulu semasa masih menjadi mahasiswa juga pernah jualan kopi bersama teman-teman mahasiswa lainnya di depan Stadion Gelora Bangkalan dan diberi nama Kopi Demokrasi. “Pengalaman itu juga yang mendorong saya untuk membuka warung rakyat hari ini,†ungkap Jakfar tertawa lepas.
Terinspirasi dari saudaranya yang kebetulan sukses jualan roti dan pisang bakar khas Jakarta di Lampung, pemuda yang masih berstatus single ini membaca peluang bahwa kesuksesan yang ditorehkan oleh saudaranya di perantauan juga bisa di wujudkan di kampung sendiri. “Di Madura belum ada yang jualan pisang dan roti bakar khas Jakarta. Mungkin ini menjadi yang pertama dan satu-satunya,†imbuhnya.
Dibantu tiga temannya Jakfar melayani satu persatu pelanggan yang datang dari berbagai daerah dengan sangat telaten. Setelah di tanya untuk harapan Jakfar hanya ingin usahanya barokah dan bermanfaat. “semoga barokah dan memberi banyak manfaat, mohon doanya†jawabnya singkat seraya meminta di doakan kepada matamaduranews.com.
Warung Rakyat yang beroperasi mulai pukul 15.30 atau setengah empat sore ini memiliki tempat yang sangat strategis karena berada di pinggir jalan akses utama Bangkalan-Sampang. Bagi anda yang kebetulan melintas bisa mampir sejenak untuk meregang otot yang lelah akibat perjalanan yang jauh sambil lalu menikmati menu-menu spesial yang di sediakan oleh Warung Rakyat Jangan lupa juga untuk memesan secangkir kopi atau minuman spesial lainnya untuk menghilangkan rasa ngantuk di perjalanan. Nah setelah perut kenyang dan stamina kembali segar sebelum melanjutkan perjalanan ada pantun nih dari WARUNG RAKYAT.
Makan roti dan pisang bakar khas warung rakyat.
Silahkan hati-hati, semoga sampai tujuan dengan selamat.
Â
   Hasin, Mata Bangkalan