Ingin Pilkades Serentak Berlangsung Kondusif, Pemkab Sumenep Gelar Deklarasi Damai

×

Ingin Pilkades Serentak Berlangsung Kondusif, Pemkab Sumenep Gelar Deklarasi Damai

Sebarkan artikel ini
Deklarasi Damai Pilkades Serentak Sumenep 2019
Suasana Deklarasi Pilkades Damai Tahun 2019 di Kabupaten Sumenep, Rabu (23/10/2019). (Foto Rusydiyono/Mata Madura)

matamaduranews.com-SUMENEP-Menjelang pelaksanaan Pilkades Serentak di awal November nanti, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar Deklarasi Pilkades Damai Tahun 2019.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Kegiatan yang berlangsung di Gedung KORPRI Sumenep tersebut dilaksanakan guna menyamakan persepsi seluruh pihak untuk menciptakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak yang aman dan kondusif.

Diawali dengan pembacaan deklarasi oleh perwakilan calon kepala desa, acara dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi damai yang dilakukan oleh perwakilan Panitia Pilkades, Calon Kepala Desa dan Tim Panitia Pemilihan Kabupaten.

Tentu saja Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim bersama Kapolres dan Komandan Kodim (Kodim) 0827 Sumenep juga ikut menandatangani Deklarasi Pilkades Damai tersebut.

Bupati KH A. Busyro Karim ketika sambutan berharap pelaksanaan Pilkades Serentak tahun 2019 di 226 desa se-Kabupaten Sumenep berjalan lancar tanpa menimbulkan masalah. Apalagi menyebabkan kekacauan yang memicu perpecahan kerukunan masyarakat.

“Kami ingin pelaksanaan Pilkades serentak berlangsung kondusif baik sebelum pemilihan hingga setelah penghitungan suara di masing-masing desa, sehingga antar sesama calon kepala desa jangan sampai mengorbankan persaudaraan masyarakat,” kata Bupati, Rabu (23/10/2019).

Menurut orang nomor satu di Sumenep itu, Pilkades yang aman adalah harga yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sebab, menciptakan keamanan desa bukanlah sebuah pilihan dalam demokrasi, melainkan kewajiban seluruh elemen masyarakat.

“Semua elemen masyarakat di desa wajib menjaga keamanan di daerahnya, karena kemanan adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua pihak. Jadi pilihan di demokrasi hanya memilih calon saja, bukan yang lainnya,” tegas Bupati Busyro.

Panitia Pilkades, kata Bupati Sumenep dua periode itu harus mampu menjalankan tugas sebaik-baiknya dengan mengacu pada peraturan pelaksanaan yang ada. Ia juga mengingatkan agar panitia Pilkades jangan sampai bekerja untuk mendukung salah satu calon kepala desa.

“Panitia Pilkades jangan miring kanan atau miring kiri. Jadi, pastikan bahwa panitia itu bekerja untuk warga desa untuk menyukseskan pelaksanaan pemilihan, bukan memenangkan calon kepala desa,” imbau Bupati Busyro.

Seluruh pihak mulai tingkat desa hingga kecamatan, baik para camat, anggota Forkopimka, panitia dan tokoh masyarakat, juga diharapkan meningkatkan serta menguatkan sinergitas, komunikasi dan koordinasi secara baik dan berkelanjutan.

“Menjaga kemanan harus melibatkan semua pihak dengan sinergitas dan koordinasi. Jika ada masalah, cepat diselesaikan dan ditindaklanjuti, jangan masalah kecil menjadi masalah besar,” pesannya.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep, Moh. Ramli menyampaikan, Pilkades Serentak di 226 desa se-Kabupaten Sumenep kali ini diikuti oleh 654 calon kepala desa dari total 787 orang yang mendaftar sebagai bakal calon.

Menurut kepala dinas yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pesta demokrasi desa itu, riwayat pendidikan daripada 754 calon kepala desa tersebut bermacam-macam, mulai dari SMP, SMA, D2/D3, Sarjana hingga Magister, bahkan ada yang sudah bergelar Doktor.

“SMP sebanyak 54 orang (8 persen), SMA sebanyak 323 orang (49 persen), D2/D3 sebanyak 23 orang (3 persen), Sarjana sebanyak 236 orang (36 persen), Magister sebanyak 17 orang (2 persen) dan Doktor sebanyak 1 orang (0,15 persen),” terang Ramli.

Untuk diketahui, pelaksanaan Pilkades Serentak tahap pertama dijadwalkan tanggal 07 November 2019 di 174 desa wilayah daratan. Kemudian pada tanggal 14 November 2019 Pilkades akan digelar di 52 desa wilayah kepulauan.

Rusydiyono, Mata Madura