matamaduranews.com–SUMENEP–Lockdown telah menjadi wacana populer di tengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang melanda ratusan negara di dunia, termasuk Indonesia.
Namun, mengambil langkah tersebut sebagai upaya pencegahan bukanlah perkara mudah, mengingat punya pengaruh besar terhadap berbagai sektor, utamanya stabilitas perekonomian negara.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Meski begitu, beberapa daerah di Indonesia diketahui telah melakukan Local Lockdown. Sepeti Tegal, Tasikmalaya, dan Papua.
Lalu bagaimana kalau Sumenep Lockdown?
“Sumenep tidak mungkin melakukan lockdown atau local lockdown,” ujar Bacawabup Sumenep, Hairul Anwar, Rabu (1/04/2020) sore.
Pernyataan Hairul ini bukan tanpa alasan. Setidaknya, ia sudah punya hitung-hitungan soal berapa banyak APBD Sumenep yang akan terkuras jika lockdown diambil sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19.
“Jika Sumenep lockdown akan menghabiskan 400 M,” ungkapnya.
Dari mana angka Rp 400 Miliar ini, kata Hairul sangat simpel cara menghitungnya. Meskipun memang belum tentu sama persis jika dihitung berdasarkan data kependudukan yang lebih valid.
“Sekaran begini, jumlah penduduk Sumenep sekitar 1,4 juta dan anggap saja terdapat 400 ribu KK. Dengan asumsi diberikan Rp 1 juta per-KK selama satu bulan, maka berarti 400 M,” terangnya.
Dana sebesar Rp 400 Miliar ini, sambung Hairul, jika setiap KK hanya diberi suntikan sebesar Rp 1 juta perbulan. Belum lagi jika lockdown sampai dilakukan 2 bulan dengan jumlah jaminan belanja kebutuhan pokok yang nominalnya lebih tinggi.
“Sementara kita tahu kekutaan APBD Sumenep Tahun 2020 kan hanya Rp 2,4 Triliun. Kalau sampai 400 M atau dua kali lipatnya terkuras, sementara perekonomian juga macet, ya habis sudah,” tuturnya.
Karena itulah, wajar sekali jika Pemerintah, baik Indonesia maupun Sumenep dilema untuk melakukan lockdown. Karena menurut Hairul, banyak sekali pertimbangannya, terutama soal kesiapan dan risiko ekonomi yang akan terjadi.
“Jadi memang dilema. Makanya kita bedoa saja semoga wabah Covid-19 ini segera berakhir, dan Sumenep yang saat ini alhamdulillah masih zona hijau, segera bersih dari virus ini,” harap pengusaha muda itu.
Rafiqi, Mata Madura