Sejumlah potensi Desa Katol Barat, Kecamatan Geger, Bangkalan dipandang Lukman Hakim dapat meningkatkan ekonomi warganya. Memutuskan anggaran dana desa untuk membangun fasilitas wisata budaya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
MataMaduraNews.com, BANGKALAN – Sedianya Desa Katol Barat, Kecamatan Geger, Bangkalan memiliki iklim kemarau dan penghujan sebagaimana desa lainnya di Indonesia, khususnya Madura. Namun pada waktu malam dan pagi hari, cuaca di desa ini cukup dingin hingga hampir menyamai Kota Batu Malang, Jawa Timur.
Iklim yang mendukung inilah yang coba dimanfaatkan Kepala Desa Katol Barat, Lukman Hakim untuk menjadikan desanya sebagai desa wisata. Meski tak dikembangkan persis seperti Kota Batu, upaya itu terbukti dengan pembangunan lapangan karapan sapi yang sedang digarap dengan tujuan utama mengundang pengunjung datang ke Desa Katol Barat, sehingga memberikan feedback ekonomi bagi warganya.
“Harapan kami, setelah lapangan itu dijalankan nanti bisa menjadi pesan bahwa karapan sapi di Bangkalan tidak punah, bahkan menjadi salah satu sumber pendapatan warga sekitar,†katanya kepada Mata Madura.
Lukman optimis, lapangan karapan sapi yang dibangun pihaknya nanti bisa mengandung daya tarik para wisatawan agar berbondong-bondong berkunjung ke Katol Barat. Sebab dalam rencana pembangunan itu, memang sudah dirancang sebagai strategi pasar agar menarik orang atau investor untuk datang ke Katol Barat.
Tak hanya demi pariwisata semata, alumnus UNMUH Malang ini juga memilih pengembangan lapangan karapan sapi karena diyakini dapat menjadi media silaturahmi bagi para sesepuh desa dalam mempertahankan budaya lokal. “Secara kebudayaan, ini adalah upaya mempertahankan budaya yang ada di Madura, khususnya di Bangkalan,†terangnya, Jum’at pekan lalu.
Dalam proses pembangunan termasuk pengoperasiannya nanti, Lukman melibatkan para pemuda Desa Katol Barat. Ia beralasan pemuda lebih kreatif, sehingga potensi itu perlu diwadahi dan dikembangkan guna mendukung pembangunan desa. “Jadi penggarapan tersebut juga tak lepas dari peranan para pemuda desa, termasuk pengelolaan pasarnya nanti,†ungkapnya.
Saking serius menggarap potensi peningkatan ekonomi bagi warganya dengan mewujudkan destinasi wisata budaya, Lukman hampir menganggarkan dana desa untuk pembuatan lapangan karapan sapi serta pengelolaanya sesuai dengan cita-cita pemerintah pusat. Fokus tersebut sengaja ia ambil karena desa menginginkan pengembangan ekonomi yang maksimal. “Dan kami memilih pengembangan ekonomi itu melalui jalur pariwisata karapan sapi,’’ tandasnya.
eko/rafiqi