matamaduranews.com-PAMEKASAN-Kabar duka atas meninggalnya RKH Muhammad Thohir Abdul Hamid (Ra Thohir), Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba’ul Ulum, Bata-bata, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, pada hari Sabtu 3 Juli 2021 menyelimuti bumi Pamekasan.
KH Ahmad Fauzi Tidjani, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien, Prenduan, Sumenep ini, ikut mengucapkan duka cita yang mendalam atas kepergian almarhum Ra Thohir Pamekasan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kiai Fauzi memberi testimoni atas kepribadian almarhum.
Kepada Johar Maknun, wartawan Mata Madura-Kiai Fauzi Prenduan sekelumit berkisah atas kepribadian alm. Ra Thohir.
Menurut putra almarhum KH Moh. Tidjani Djauhari Prenduan ini, almarhum Ra Thohir sebagai pribadi yang peduli kepada Madura dan Islam.
Kiai Fauzi mengenal almarhum sejak Ra Thohir bujang.
Ketika itu, RKH Abd Hamid AMZ-ayah almarhum Ra Thohir begitu akrab dengan ayahanda Kiai Fauzi-alm KH Moh. Tidjani Djauhari, Pengasuh Ponpes Al-Amien, Prenduan. Keduanya sama-sama aktif di BASSRA.
Keakraban itu, juga mendekatkan hubungan Kiai Fauzi dengan Ra Thohir hingga akhir hayatnya.
Sejak Ra Thohir bujang. Kiai Fauzi intensif berkomunikasi dengan Ra Thohir yang memiliki kesamaan pemikiran dalam segala hal.
“Alhamdulillah kami satu hati, satu pemikiran. Beliau cerdas dalam penyampaiannya tegas dan lugas untuk menentukan satu sikap,” terang Kiai Fauzi mengenang almarhum Ra Thohir kepada Mata Madura, Senin (5/7/2021).
Yang paling disukai Kiai Fauzi dari pemikiran almarhum Ra Thohir adalah ketika menyampaikan kritikan selalu dibarengi dengan referensi yang rasional. Terkadang mengambil kutipan kitab-kitab klasik.
Selain dikenang sebagai pemikir yang cerdas dan tegas. Kiai Fauzi mengenang almarhum sebagai pribadi yang rendah hati.
Kenangan itu, diingat Kiai Fauzi saat mengajukan permohonan untuk mengundang Ustadz Abdul Shomad (UAS) berceramah ke Ponpes Bata-bata, Pamekasan.
Kata Kiai Fauzi, sejatinya Ra Thohir bisa dawuh langsung ke UAS untuk mengundang. Namun, karena sikap yang begitu takdzim kepada UAS. Almarhum menyampaikan keinginan mengundang UAS melalui Kiai Fauzi.
“Waktu UAS ke Ponpes al-Amien tahun 2019 almarhum datang terlambat karena saya langsung telp almarhum untuk hadir di acara tablig akbar UAS. Karena sikap tawadu’ beliau tak mau ke panggung. Almarhun cukup melihat UAS dari jauh di dalam rumah saya,” sambung Kiai Fauzi.
Dari banyak kenangan itu, Kiai Fauzi mendoakan almarhum Ra Thohir semoga diampuni dosa-dosanya dan diterima amal-amal baiknya dengan husnul khotimah. Aamien ya Rabal ‘Aalamien.
Johar, Mata Madura