matamaduranews.com-BANGKALAN-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bangkalan melakukan hearing ke DPRD Kabupaten Bangkalan, Madura di ruang rapat Gedung DPRD, Kamis (23/7/2020).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!KONI Bangkalan membahas minimnya anggaran pembinaan atlet berbagai cabang olahraga di Kabupaten Bangkalan menjadi kendala utama.
Ketua KONI Bangkalan Fauzan Jakfar menyadari bahwa upaya mengentas prestasi olahraga di Kabupaten Bangkalan dari kubangan dasar klasemen pada event Porprov Jatim bukanlah perkara mudah.
“Peningkatan prestasi olahraga di Bangkalan kini berada di pundak kami. Bersama DPRD Bangkalan, kami ingin seirama dalam upaya meningkatkan prestasi melalui pembinaan atlet yang terarah,” ungkap mantan ketua KPU Bangkalan dua periode itu.
Menurutnya, penyamaan persepsi antara KONI dan DPRD Bangkalan dalam pengembangan olahraga sangat dibutuhkan. Jika tidak memiliki keinginan yang sama, pembinaan atlet untuk menorehkan prestasi akan sia-sia.
“Peningkatan prestasi itu harus ada dukungan anggaran. Di mana anggaran itu juga dibahas di DPRD. Kini di tahun 2020 KONI Bangkalan hanya mendapat kucuran dana Rp. 2 miliar untuk pembinaan atlet,” papar ketua KONI yang juga membawa pengurus KONI kurang lebih 15 orang itu.
Jumlah tersebut disebut Fauzan, lebih kecil dari anggaran KONI Kabupaten Sampang 2020 sebesar Rp 4 miliar. Padahal postur APBD Kabupaten Sampang lebih kecil dari APBD Kabupaten Bangkalan.
“Semoga pangajuan kami senilai Rp 1,2 miliar di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) diakomodir. Karena anggaran pembinaan atlet Bangkalan itu paling rendah di antara 38 Kabupaten di Jawa Timur. Bahkan, prestasi di bidang olahraga juga menempati posisi terendah,” paparnya.
Kata Fauzan, dirinya menargetkan prestasi atlet Bangkalan berada di posisi 10 besar Jawa Timur. Semoga target ini disertai dengan anggaran yang memadai.
Sementara itu, Ketua DPRD Bangkalan Muhammad Fahad mengapresiasi upaya KONI dalam melakukan pembinaan dan pengembangan atlet berbagai cabang olahraga.
“Perlu kami dukung, karena sebelumnya KONI Bangkalan bisa dikatakan mati suri,” ujarnya.
Kata Muhammad Fahad pengajuan PAK akan disesuaikan dengan postur APBD 2020. Karena dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dari eksekutif belum masuk ke meja legislatif.
“Soal pengajuan tambahan anggaran untuk KONI Bangkalan, kami kembalikan ke postur APBD. Karena sampai saat ini kami belum menerima KUA PPAS,” ucap ketua DPRD Bangkalan yang didampingi Nur Hasan, Ketua Komisi D.
Syaiful, Mata Madura